Polisi China Razia HP Warga, Tak Boleh Instal Twitter - Instagram
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aparat kepolisian China dilaporkan melakukan razia acak HP warga. Tujuannya untuk mengecek apakah aplikasi asing non-China seperti Instagram dan Twitter terinstal atau tidak.
ADVERTISEMENT
Langkah ini adalah bagian dari penanganan eskalasi protes diiringi kericuhan oleh masyarakat menolak pemberlakuan kebijakan nol COVID-19 (Zero Covid Policy).
Zero Covid adalah aturan ketat oleh pemerintah China untuk menekan infeksi COVID-19. Setiap kasus baru, tes besar-besaran dilakukan dan disusul lockdown wilayah hingga tidak ada lagi kasus baru.
Gelombang baru COVID-19 yang menyerang kota besar seperti Shanghai sejak Agustus 2022 memancing penolakan yang diprakarsai oleh mahasiswa. Puncaknya terjadi di kota Urumqi, 25 November 2022.
Peristiwa kebakaran terjadi di sebuah apartemen menewaskan 10 orang. Meski tidak berhubungan dengan unjuk rasa, penanganan kebakaran yang lamban karena lockdown memantik emosi warga, seperti dikutip BBC. Wilayah tersebut pun punya jumlah kasus yang rendah, tapi pemerintah tetap memberlakukan lockdown.
ADVERTISEMENT
Unjuk rasa semakin meluas di berbagai kota China, dan aparat mulai kewalahan. Financial Times melaporkan bahwa Xi Jinping telah bertemu dengan petinggi Uni Eropa, menyampaikan keluhan sulitnya menangani unjuk rasa warga. Xi mengatakan akan mulai melonggarkan kebijakan nol kasus COVID-19 tersebut.
Razia HP dan aplikasi terlarang
The Wall Street Journal (WSJ) melaporkan polisi lokal mencoba merazia handphone (HP ) warga secara acak di Shanghai. Mereka memastikan warga tidak menginstal aplikasi luar seperti Instagram dan Twitter.
Di Shanghai, polisi melakukan sweeping di People's Square Station, seperti dilaporkan Business Insider.
ADVERTISEMENT
Sebuah video yang diunggah oleh Edward Lawrence, jurnalis BBC di Twitter menunjukkan polisi di Shanghai untuk menghapus foto yang berkaitan dengan protes dari ponselnya.
Razia dilakukan secara acak, di jalanan hingga pintu masuk Mall.
Aturan COVID-19 dikabarkan mulai melonggar di beberapa kota, seperti Shenzhen dan Shanghai, meskipun belum ada pengumuman resmi dari pemerintah pusat. Salah satu pertimbangan pemerintah China yang memberatkan untuk melonggarkan Zero Covid adalah rendahnya vaksinasi orang tua.