Menteri PUPR Basuki Sering Pakai SMS, Bagaimana Keamanannya?

21 Oktober 2019 19:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meninjau tol layang Jakarta-Cikampek sebelum dioperasikan pada November 2019. Foto: Dok. Kementerian PUPR
zoom-in-whitePerbesar
Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono meninjau tol layang Jakarta-Cikampek sebelum dioperasikan pada November 2019. Foto: Dok. Kementerian PUPR
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Di akhir masa jabatannya, ada fakta yang mengejutkan dari Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Fakta ini diungkap oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, yang membeberkan bahwa Basuki adalah satu-satunya menteri di Kabinet Kerja yang tak memiliki aplikasi pesan instan WhatsApp.
ADVERTISEMENT
Sri Mulyani berkata, selama ini koordinasi dengan para menteri ekonomi lainnya cukup mudah. Hanya saja, kata dia, saat berkomunikasi dengan Basuki harus melalui SMS.
"Dia (Basuki) satu-satunya menteri yang enggak pakai WA. Jadi masih SMS, kalau yang lain WA," ujar Sri Mulyani yang disambut tawa para menteri lainnya di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (18/10).
Fakta lainnya, ternyata Basuki yang digadang-gadang akan terpilih kembali menjadi menteri kabinet baru ini juga disebut masih menggunakan ponsel lama feature phone. Dalam suatu kesempatan, akun Instagram KemenPUPR posting menteri Basuki memamerkan ponsel jadulnya bersama Perdana Menteri Kerajaan Belanda Mark Rutte.
Sayang, karena kualitas foto yang kurang bagus, kumparan sulit mengidentifikasi ponsel yang digunakan Menteri Basuki. Ia pun enggan menunjukkan ponsel yang dipakai itu kepada para wartawan.
ADVERTISEMENT
Hal ini kemudian menimbulkan pertanyaan, apakah ponsel fitur ini lebih aman dibandingkan smartphone? Bagaimana keamanan SMS sebagai alat tukar pesan andalan feature phone, jika dibandingkan dengan aplikasi pesan instan WhatsApp di smartphone?
Jika dibandingkan, SMS dan WhatsApp memang berbeda. SMS (Short Message Service) merupakan teknologi lama dan WhatsApp menggunakan teknologi terbaru. WhatsApp memakan teknologi enkripsi end-to-end untuk mengamankan pesan yang dikirim oleh pengguna untuk menghindari penyadapan.
Ponsel fitur Wiz Phone sudah memiliki Google Assistant. Foto: Bianda Ludwianto/kumparan
Facebook yang memiliki WhatsApp mengklaim, pihak manapun tidak bisa membaca isi pesan WhatsApp yang telah dienkripsi end-to-end, termasuk perusahaan. Dibandingkan WhatsApp, SMS tidak memiliki teknologi tersebut sehingga rawan penyadapan.
Menurut laporan ZDnet, pakar keamanan menganggap SMS tidak pernah aman untuk digunakan secara luas. Bahkan kerentanan ini tidak luput dari perhatian di Jerman.
ADVERTISEMENT
Pada Mei 2017, BSI, agen keamanan siber Jerman, memperingatkan bahwa penjahat siber dapat menggunakan SS7 untuk mencegat pesan SMS yang digunakan dalam perbankan online.
Keunggulan pakai ponsel jadul
Dibalik semua kelemahan yang ada dan ketinggalan zaman, ponsel fitur masih menyimpan keunggulan, yakni daya baterai yang hemat. Karena fitur yang minim dan kebanyakan hanya digunakan untuk telepon dan SMS, feature phone tidak banyak memakan daya baterai.
Ilustrasi memakai telepon genggamnya. Foto: REUTERS/Maxim Shemetov
Keunggulan lainnya ada tahan banting atau tidak mudah rusak. Ia juga lebih murah perihal biaya karena tidak semahal smartphone, serta tidak bikin penggunanya kecanduan media sosial karena memang tidak ada fungsi itu di perangkat.
Bagi sebagian orang memiliki ponsel jadul menjadi keharusan atau sekadar menjadi perangkat kedua, pendamping smartphone. Jadi bagaimana menurut kamu?
ADVERTISEMENT