Indonesia Masuk Daftar 5 Besar Negara yang Paling Kecanduan Internet

6 Februari 2019 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilustrasi kecanduan internet. Foto: Thinkstock
Bukan hanya obat-obatan, kini perilaku mengonsumsi perangkat teknologi yang berlebihan juga sudah bisa dikatakan sebagai kecanduan. Banyak orang yang bisa berlama-lama terus menatap layar smartphone untuk berselancar di dunia internet dan tidak bisa menghentikan kebiasaannya itu. Faktanya, Indonesia menjadi salah satu negara dengan tingkat kecanduan internet yang tinggi. Hal ini terungkap berdasarkan data riset situs HootSuite dan agensi marketing sosial We Are Social dengan tajuk Global Digital Reports 2019 yang dirilis pada akhir Januari 2019. Data riset tersebut menunjukkan Indonesia menduduki posisi lima dalam daftar negara dengan penduduk yang paling lama menghabiskan waktunya berselancar internet.
Internet Foto: Istimewa
Penduduk Indonesia mengakses internet dalam durasi rata-rata 8 jam 36 menit per hari dan rata-rata 3 jam 26 menit dihabiskan untuk membuka media sosial. Sebenarnya, posisi Indonesia turun satu peringkat dari tahun lalu dengan catatan waktu rata-rata selama 8 jam 51 menit per hari menggunakan internet. Sementara untuk bermedia sosial ada kenaikan dari sebelumnya rata-rata 3 jam 23 menit. Penurunan ini kemungkinan disebakan oleh sejumlah besar pengguna baru yang masih belajar cara menggunakan internet, kemudian mereka memiliki waktu yang sedikit untuk online. Sementara itu, penetrasi pengguna internet di Indonesia juga mengalami pertumbuhan sebesar 13 persen atau 17,3 juta dan menduduki peringkat keempat dalam daftar pertumbuhan pengguna internet dunia. Indonesia hanya kalah dari Amerika Serikat, China, dan India. Negara-negara Asia Tenggara mendominasi dalam lima besar negara yang candu Internet. Selain Indonesia di posisi lima, ada Thailand di posisi ketiga, dan Filipina menempati peringkat teratas. Kemudian negara lainnya ada Kolombia dan Brazil yang masing-masing menduduki peringkat empat dan dua.
Ilustrasi anak yang kecanduan internet. Foto: Thinstock
Pertanyaan selanjutnya, negara manakah yang penduduknya jarang menggunakan internet? Siapa sangka negara yang maju di bidang teknologi seperti Jepang ternyata menduduki peringkat buncit dalam daftar tersebut. Penduduk negeri Matahari Terbit itu hanya menghabiskan waktu rata-rata 3 jam 45 menit untuk online setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data tersebut bisa disimpulkan jika negara dengan status sebagai "negara berkembang" atau berpendapatan rendah dan menengah, penduduknya lebih sering mengakses internet ketimbang negara dengan pendapatan tinggi. Riset itu juga mengungkapkan sebanyak 57 persen dari populasi global sekarang terhubung ke internet, di mana orang-orang menghabiskan waktu rata-rata 6,5 jam untuk online tiap harinya. Penulis riset tersebut, Simon Kemp, menghitung total waktu yang dihabiskan semua penduduk dunia untuk menggunakan internet akan mencapai 1,2 miliar tahun pada 2019. "Kabar terbesar dalam data tahun ini adalah akselerasi pertumbuhan pengguna internet," tulis Kemp, dikutip dari The Guardian. "Lebih dari 360 juta orang online untuk pertama kalinya pada 2018, dengan rata-rata ada 1 juta pengguna baru bertambah dalam satu hari." Koneksi internet di Indonesia buruk Meski Indonesia masuk ke dalam daftar negara yang penduduknya paling lama menghabiskan waktunya berinternet, ternyata koneksi internet di Indonesia terbilang buruk. Masih berdasarkan riset Global Digital Reports 2019, Ookla melaporkan Indonesia memiliki kecepatan internet rata-rata 15,5 Mbps untuk jaringan broadband. Kecepatan tersebut membuat Indonesia berada di peringkat ke-42 dari 45 negara. Artinya, Indonesia menjadi salah satu negara dengan koneksi internet paling lambat.
Ilustrasi kecanduan internet. Foto: Thinkstock
Sementara untuk kecepatan mobile di Indonesia mencapai rata-rata 10,5 Mbps dan masih menjadi salah satu yang terbawah, yakni peringkat 43 dari 45 negara. Indonesia hanya unggul dari India dan Ghana. Dalam riset ini juga menjelaskan bahwa kecepatan koneksi seluler di seluruh dunia rata-rata meningkat sebanyak 18 persen dibandingkan tahun lalu, sementara kecepatan koneksi tetap telah naik sepertiga kali.
ADVERTISEMENT