Tak Hanya Stres, Bipolar Juga Bisa Picu Tindakan Bunuh Diri

22 Maret 2017 17:51 WIB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Biopolar bisa picu tindakan bunuh diri (Foto: thinkstock)
Bunuh diri beberapa tahun belakangan ini menjadi satu tindakan tercepat bagi orang-orang yang ingin mengakhiri hidupnya. Berdasarkan data yang dirilis oleh World Health Organization (WHO) pada 2010, sebanyak 10 ribu orang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri. Hal ini tentunya dianggap sebagai krisis global yang menyedihkan. 
ADVERTISEMENT
Ada banyak hal yang melatarbelakangi seseorang untuk melakukan tindakan bunuh diri. Antara lain adalah depresi akibat kesepian, sakit, terlilit utang atau masalah, dibully, faktor ekonomi, dan masih banyak lagi. Namun dewasa ini, gangguan kejiwaan disorot menjadi penyebab utama seseorang bunuh diri, salah satunya adalah gangguan bipolar.
Sejatinya, bipolar merupakan sebuah gangguan mental yang menyerang kestabilan psikis seseorang. Kondisi yang diderita menyebabkan terjadinya perubahan suasana hati yang amat ekstrim dan tak terkontrol. 
Penderita bipolar bisa merasa sangat senang dan gembira, namun berubah murung atau marah beberapa menit kemudian. Hal sebaliknya juga sering terjadi. Terdapat dua fase dalam bipolar, mania (naik) dan depresi (turun). 
ADVERTISEMENT
Jika sedang berada dalam kondisi mania, penderita bipolar akan jadi sangat menyenangkan, ceria, enerjik dan bersemangat. Namun saat memasuki fase depresi, mereka bisa berubah jadi sedih, murung, lesu, dan tak bersemangat. 
Banyak juga penderita bipolar yang mengalami dua fase ini secara bersamaan, yang disebut dengan mixed state atau fase campuran.
Dalam beberapa kasus parah, penderitanya bahkan bisa mengalami halusinasi dan delusi saat berada pada fase mania. Sedangkan pada fase depresi, mereka bisa berpikir mengenai kematian dan bunuh diri secara berkepanjangan. 
Setidaknya, penderita bipolar pasti pernah memikirkan tindakan bunuh diri minimal satu kali dalam hidup mereka. Penderita bipolar memiliki kecenderungan bunuh diri 20 kali lebih tinggi dibandingkan orang yang sehat kondisi kejiwaannya.
ADVERTISEMENT
Ciri-cirinya, penderita bipolar akan sangat mudah merasa marah, senang, dan mudah teralihkan perhatiannya. Perubahan minat yang tiba-tiba dan drastis juga bisa jadi indikasi.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti apa yang menyebabkan seseorang bisa terkena bipolar. Ada spekulasi ahli yang menyebutkan bahwa bipolar terjadi karena ketidakseimbangan neurotransmiter atau pengontrol fungsi otak. Kadar noradrenaline yang rendah memicu depresi, sedangkan jika berlebih akan memicu timbulnya fase mania.
Namun ada juga yang berpendapat bahwa bipolar berkaitan dengan faktor gen atau keturunan yang diwariskan oleh keluarga. Stres berlebih juga bisa jadi pemicu timbulnya bipolar. 
Bipolar sebagai penyebab bunuh diri sebenarnya bisa dicegah dan dihindari dengan meningkatkan kepekaan akan hal ini. Jangan pernah menyepelekan hal apapun yang berkaitan dengan kondisi kesehatan jiwa seseorang. 
ADVERTISEMENT
Jika kamu merasa memiliki kondisi emosi yang tak stabil dan meluap-luap tak terkontrol, tak perlu berpikir terlalu lama untuk segera memeriksakan diri ke dokter kejiwaan. Penderita bipolar bisa dibantu untuk menjadi stabil dengan mengonsumsi sejumlah obat dan menjalani terapi psikologi.