7 Kebiasaan Sederhana untuk Miliki Kepribadian Lebih Positif

29 April 2019 9:16 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi perempuan bahagia Foto: dok.Unspalsh
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi perempuan bahagia Foto: dok.Unspalsh
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Terkadang, pengkritik terbesar dalam hidup kita adalah diri kita sendiri. Kita bisa dengan mudah menghakimi diri sendiri saat ekspektasi yang diharapkan tak berjalan sesuai rencana. Dan hal ini yang menjadi penyebab mengapa semakin sulit untuk menjalankan hari-hari yang lebih positif.
ADVERTISEMENT
Padahal, penerimaan terhadap diri sendiri adalah salah satu kunci hidup yang lebih bahagia. Namun sayang, beberapa hal sederhana ini yang justru banyak orang lupakan.
Dilansir Huffpost, berikut kumparan rangkumkan tujuh kebiasaan sederhana yang harus mulai Anda terapkan untuk menjalani hari-hari lebih positif. Apa saja?
Usahakan untuk tidur selama delapan jam
Ilustrasi Tidur. Foto: Shutterstock
Menurut National Sleep Foundation dari Amerika Serikat, orang dewasa berusia 18 hingga 64 tahun membutuhkan waktu tidur setidaknya tujuh hingga sembilan jam per hari.
Tidur adalah kebutuhan setiap manusia. Bagaimana tidak, kurang tidur dapat mempengaruhi berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung, diabetes, obesitas, hingga depresi. Terlebih, dengan tidur yang cukup Anda pun bisa memulai hari dengan lebih segar dan positif.
ADVERTISEMENT
Pahami pikiran negatif Anda, dan ganti dengan pemikiran baru yang positif
Ilustrasi perempuan bahagia. Foto: Shutterstock
Apakah Anda sering 'mencemooh' diri sendiri? Menganggap bahwa segala hal salah yang terjadi dalam hidup, adalah karena diri Anda sendiri?
"Cara kita berbicara dengan orang yang tidak disukai, amatlah mirip dengan cara kita berbicara kepada diri sendiri," papar Rachel Wright, terapis keluarga berlisensi dari New York.
Rachel menambahkan, hal yang harus diubah oleh setiap orang adalah saat kita berbicara jahat kepada diri sendiri. Oleh karena itu, diperlukan latihan untuk selalu memahami apa yang kita pikirkan, dan mengontrol pikiran tersebut untuk jadi positif.
"Misalnya, ketika Anda merasa bahwa Anda adalah seseorang yang gagal. Cobalah telaah pikiran tersebut, dan gantikan dengan hal positif seperti: 'Mungkin ini belum waktunya untuk saya, dan saya akan terus mencoba'. Ubah pikiran negatif, menjadi penyemangat positif untuk diri Anda sendiri," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Mulailah menulis jurnal setiap pagi
Ilustrasi menulis Foto: Dok. Pixabay
Mencurahkan pikiran Anda ke atas kertas adalah cara yang baik untuk memahami apa yang sebenarnya Anda rasakan. Jika menulis jurnal panjang adalah hal yang terlalu rumit, maka cobalah dengan menulis hal-hal sederhana terlebih dahulu. Misalnya, tulis apa yang membuat Anda bersyukur di hari itu.
Menurut riset, latihan untuk selalu bersyukur dapat menambah kebahagiaan seseorang secara perlahan. Saat bersyukur, kita pun jadi lebih menerima diri sendiri dan berhenti membandingkan hidup yang dimiliki oleh orang lain.
Memperkecil lingkungan Anda
com-Ilustrasi perempuan Foto: Shutterstock
Keep you circle small. Pernah dengar ungkapan ini?
Ya, perkecil lingkaran pertemanan Anda dengan orang-orang yang Anda yakin dapat memberikan dampak positif pada kehidupan yang dijalani. Orang-orang yang memahami Anda dan tak akan meninggalkan Anda di saat kesulitan.
ADVERTISEMENT
Bukan berarti Anda tak boleh memperluas pertemanan dan relasi. Namun, untuk kehidupan sehari-hari, berhentilah untuk mencari pengakuan dari orang lain yang tidak terlalu mengenal Anda. Selain tidak sehat untuk pikiran, Anda pun akan kesulitan untuk menilai orang-orang yang sebenarnya Anda butuhkan. Memiliki lingkaran pertemanan lebih kecil juga akan membuat Anda lebih terhindar dari masalah sepele.
Membatasi penggunaan media sosial
Ilustrasi menggunakan sosial media. Foto: Shutter Stock
Menjaga 'lingkaran' lebih kecil juga berlaku di media sosial. Dalam sebuah riset, media sosial seperti Instagram menjadi wadah seseorang untuk mendapatkan pengakuan dan kesenangan sementara dari 'like' pada setiap foto yang diunggah.
Setiap 'like' yang didapat, dapat merangsang sebuah reaksi kimia di otak bernama dopamine yang memberikan perasaan seolah Anda mendapatkan penghargaan. Maka tak jarang, beberapa orang menjadi terobsesi dengan jumlah like yang didapat dari unggahan yang dibagikan.
ADVERTISEMENT
Maka, merupakan keputusan yang bijaksana untuk membiasakan diri beristirahat dari sosial media secara rutin. Hal ini akan memberikan ketenangan pada diri Anda sendiri.
Luangkan lima hingga 10 menit untuk bermeditasi
Ilustrasi Kundalini Yoga. Foto: Shutter Stock
Jika Anda menjalani hari-hari yang sibuk dan rumit setiap harinya, maka mulailah untuk meluangkan waktu sejenak dengan bermeditasi setiap malam.
Meditasi dengan hanya memfokuskan segala hal pada diri sendiri dan menenangkan pikiran tanpa perlu khawatir dengan apapun, dapat membuat Anda lebih fokus dalam menjalani hari-hari selanjutnya.
Ini juga bisa menjadi cara untuk memahami diri Anda sendiri dan menghilangkan pikiran-pikiran negatif yang sering berkecamuk pada diri Anda.
Mencari olahraga yang Anda sukai
Ilustrasi olahraga Foto: dok.shutterstock.com
Tak jarang, kita berolahraga untuk memenuhi ekspektasi diri, seperti agar tampak lebih bugar atau terlihat lebih kurus. Namun, dengan alasan seperti itu, seringkali olahraga menjadi suatu hal yang menyiksa dibanding menyenangkan.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, mulailah mencari olahraga yang bisa membuat Anda lebih bersemangat dan bahagia. Jika latihan lari adalah hal yang sulit, Anda bisa mencoba alternatif olahraga lain seperti zumba, HIIT, Pound Fit, dan lainnya. Selain mengeluarkan keringat, olahraga tersebut juga bisa membawa kesenangan tersendiri bagi Anda.