Target PBSI di Indonesia Open: Sukses Penyelenggaraan dan Berprestasi

26 Juni 2019 16:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum PBSI, Wiranto, bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo, Gloria Emanuelle Widjaja, dan Susy Susanti di konferensi pers Blibli Indonesia Open 2019. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum PBSI, Wiranto, bersama Kevin Sanjaya Sukamuljo, Gloria Emanuelle Widjaja, dan Susy Susanti di konferensi pers Blibli Indonesia Open 2019. Foto: Aditia Rizki Nugraha/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kurang dari satu bulan lagi, Indonesia Open akan kembali ke Istora Gelora Bung Karno. Rencananya, turnamen berkategori BWF World Tour Super 1.000 itu digelar pada 16 hingga 21 Juli 2019.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Wiranto, menyebut target yang dicanangkan oleh federasi pada gelaran tahun ini tak jauh berbeda seperti tahun lalu yakni sukses sebagai penyelenggara dan bisa melahirkan prestasi.
"Saya hanya menyoroti dua hal, dari sisi penyelenggaraan dan prestasi. Kita tahu bahwa Indonesia dikenal sebagai tuan rumah yang baik. Dari beberapa event internasional maupun nasional, kita selalu mendapat acungan jempol sebagai penyelenggara," kata Wiranto dalam konferensi pers BliBli Indonesia Open 2019 di Ritz Carlton, Rabu (26/6/2019).
Susy Susanti, Gloria Emanuelle Widjaja, Ketum PBSI Wiranto, dan Kevin Sanjaya Sukamuljo menghadiri konferensi pers Blibli Indonesia Open 2019 di Jakarta, Rabu (26/6/2019). Foto: Karina N. Shabrina/kumparan
"Kita dapat pujian dari negara peserta. Para atlet pun sangat senang main di Indonesia. Penonton juga fair, selalu berikan tepuk tangan ke pemain yang baik, tidak hanya Indonesia. Pemain luar (negeri) pun diberikan aplaus. Saya yakin kejuaraan (tahun) ini pun nanti dapat diselenggarakan dengan baik," tuturnya menambahkan.
ADVERTISEMENT
Bukan tanpa pasal memang Wiranto berujar demikian. Gelaran Indonesia Open 2018 lalu dinobatkan oleh BWF sebagai turnamen terbaik di dunia. Selain itu, ajang ini tercatat memiliki hadiah terbesar dengan total 1,25 juta dolar AS atau sekitar Rp 17 miliar.
Sementara menyoal prestasi, Wiranto menganggap Indonesia Open 2019 sebagai tantangan buat para atlet untuk mengembalikan kejayaan bulu tangkis Tanah Air. Terlebih, gelaran kali ini sudah masuk perhitungan poin menuju Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang.
Suasana khidmat Indonesia Open 2018 di Istora GBK saat lagu kebangsaan Indonesia Raya berkumandang. Foto: Dok. PBSI
"Masalah prestasi atlet, kita tahu PBSI selalu ingin lakukan langkah terencana untuk membuat Indonesia kembali disegani dalam perbulutangkisan dunia. Kita memang belum sampai ke sana, tapi menuju. Pada 2017 ada 36 gelar juara, 2018 naik jadi 51 gelar juara di event internasional," ujar sosok yang juga menjabat sebagai Menkopolhukam itu.
ADVERTISEMENT
"Harapannya, kejayaan bulu tangkis kembali ke Indonesia bukan impian, tapi bisa terwujud. Indonesia Open 2019 tantangan bagi atlet Indonesia, ini juga jadi uji coba untuk Olimpiade 2020. Nanti terlihat pemain mana yang diunggulkan dan diperhitungkan. Saya yakin dan kita doakan atlet kita dapat berprestasi yang terbaik," tutup Wiranto.
Pada Indonesia Open tahun lalu, skuat 'Merah Putih' berhasil menyabet dua gelar dari Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Ganda Putra) dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Ganda Campuran).