PBSI Targetkan Minimal 2 Medali Emas di SEA Games 2019
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) menargetkan meraih minimal dua medali emas pada SEA Games 2019 di Filipina yang berlangsung 30 November hingga 11 Desember.
ADVERTISEMENT
Bulu tangkis memang menjadi cabang olahraga (cabor) yang rutin menyumbangkan emas buat kontingen Indonesia. Ambil contoh pada SEA Games 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Bulu tangkis mempersembahkan dua emas dan empat perunggu.
Kendati punya target yang tak berbeda dengan capaian edisi sebelumnya, Susy Susanti selaku Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, optimistis bulu tangkis punya potensi melampaui capaian SEA Games 2017.
"Untuk target, yaitu minimal dua emas. Namun, kami berusaha untuk bisa meraih 3 emas, 2 perak, dan 3 perunggu. Sektor yang menjadi andalan kami, yaitu beregu putra, tunggal putra, ganda putri, dan ganda campuran,” jelas Susy dari keterangan tertulis yang diterima kumparanSPORT.
Sebelumnya, PBSI sudah mengumumkan nama-nama yang akan diturunkan untuk mentas di pesta olahraga se-Asia Tenggara itu. Total ada 20 atlet ditunjuk yang terbagi ke dalam lima sektor, yakni tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri, serta ganda campuran.
ADVERTISEMENT
Mayoritas atlet yang diturunkan merupakan pemain terbaik Pelatnas PBSI, sebut saja Jonatan Christie di nomor tunggal putra. Ada pula Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang saat ini menduduki peringkat delapan dunia.
Ganda putri terbaik Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, juga turut disertakan ke dalam kontingen bulu tangkis 'Merah Putih'. Di sektor tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung masih menjadi andalan.
PBSI juga mengirim sejumlah pemain muda. Salah satu di antaranya adalah Leo Rolly Carnando di nomor ganda putra. Susy menyebut langkah ini dilakukan sesuai dengan arahan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) yang meminta cabor memberi porsi lebih kepada atlet junior di SEA Games 2019.
"Sesuai arahan dari Pak Menpora [Imam Nahrawi, sebelum mengundurkan diri, -red], kekuatan tim harus menggabungkan tim inti dan pemain muda. Kami juga harus berhitung untuk kebutuhan menuju Olimpiade 2020," jelas Susy.
ADVERTISEMENT