LADI Akhirnya Minta Maaf Buntut Merah Putih Dilarang Berkibar di Piala Thomas

18 Oktober 2021 13:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
Peselancar Indonesia Rio Waida membawa bendera Merah-Putih saat defile pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Nasional Jepang,Tokyo, Jepang, Jumat (23/7/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Peselancar Indonesia Rio Waida membawa bendera Merah-Putih saat defile pembukaan Olimpiade Tokyo 2020 di Stadion Nasional Jepang,Tokyo, Jepang, Jumat (23/7/2021). Foto: Sigid Kurniawan/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Suasana gembira dirasakan usai tim Indonesia berhasil keluar sebagai juara Piala Thomas 2020. Namun, gegap gempita itu tak sempurna menyusul bendera Merah Putih yang dilarang berkibar saat perayaan juara dengan diganti bendera berlogo PBSI.
ADVERTISEMENT
Indonesia resmi dihukum oleh Badan Anti-Doping Dunia (WADA) pada Jumat (8/10) usai dianggap lalai karena ketidaksesuaian dalam melaksanakan pengujian yang efektif kepada setiap atlet yang menjadi ranah kerja Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI).
Buntutnya, Indonesia menerima beberapa hukuman, seperti larangan menjadi tuan rumah kejuaraan regional, kontinental, atau internasional selama masa penangguhan. Selain itu, Indonesia tidak bisa mengibarkan bendera Merah Putih, kecuali di Olimpiade dan Paralimpiade.
Menanggapi hal itu, LADI akhirnya minta maaf. Permintaan maaf itu disampaikan dalam konferensi pers virtual yang turut dihadiri oleh Menpora Zainudin Amali dan Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Raja Sapta Oktohari pada Senin (18/10).
Tim Indonesia merayakan gelar juara Piala Thomas usai mengalahkan China di partai final di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Minggu (17/10). Foto: Yohan Nonotte/Badmintonphoto/BWF
"Kami dari pengurus Dewan Harian LADI memohon maaf kepada khususnya Bapak Presiden RI, Joko Widodo, dan seluruh rakyat Indonesia serta stakeholder atas kejadian yang menimpa LADI dan kita semua pada saat ini," kata Sekjen LADI, Dessy Rosmelita.
ADVERTISEMENT
"Selanjutnya, untuk hal-hal spesifik sesuai rapat akan dibentuk tim yang diketuai oleh Ketua KOI, Raja Sapta Oktohari. Insya Allah dengan adanya tim ini, LADI akan mempercepat langkahnya sehingga Indonesia akan terbebas dari hukuman," tambahnya.
Sebelumnya, Raja Sapta menyebut bahwa LADI merupakan pihak yang harus bertanggung jawab atas kejadian ini. Ia amat menyayangkan sanksi yang membuat bendera Merah Putih tak bisa berkibar saat Indonesia menjadi juara Piala Thomas.
Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari. Foto: NOC Indonesia
“Saya sebagai Ketua Komite Olimpiade Indonesia bangga dengan penampilan Tim Thomas Indonesia, tetapi juga sekaligus sangat kecewa dan sedih karena seremoni medali dengan bendera PBSI," kata Okto dalam keterangan resmi pada Minggu (17/10) malam.
“Sanksi yang diberlakukan untuk Indonesia memang di luar ranah kerja NOC Indonesia. Untuk itu, saya meminta LADI agar segera memenuhi tanggung jawabnya yang mungkin masih tertunda kepada WADA sembari melakukan pendekatan agar Indonesia bisa segera terbebas dari sanksi,” tandasnya.
ADVERTISEMENT
***
Ikuti survei kumparan Bola & Sport dan menangi e-voucher senilai total Rp 3 juta. Isi surveinya sekarang di kum.pr/surveibolasport.