Di Balik Ban Ultrasoft Ferrari: Tak Selamanya Cepat itu Tepat

17 September 2018 13:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vettel di tes pramusim 2018. (Foto: REUTERS/Albert Gea)
zoom-in-whitePerbesar
Vettel di tes pramusim 2018. (Foto: REUTERS/Albert Gea)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
"Kami begitu agresif, mencoba berada di depan, tapi ambisi itu berbalik menjadi bumerang," begitu penyesalan yang keluar dari mulut pebalap Ferrari, Sebastian Vettel.
ADVERTISEMENT
39,945 detik jarak waktu finis Grand Prix (GP) Singapura 2018, lalu ada perbedaan 40 poin di klasemen sementara Formula 1(F1) 2018. Sebutlah keduanya 40, maka itulah muara penyesalan yang jadi angka pemisah antara Vettel dan Lewis Hamilton (Mercedes).
Pemilik nama terakhir, baru saja memenangi GP Singapura di Sirkuit Marina Bay, Minggu (16/9/2018) malam WIB, setelah melahap 61 lap sebagai yang tercepat dalam waktu 1 jam 51 menit 11,611 detik.
Vettel, sebagai pemenang musim lalu didukung Ferrari yang dijagokan di Singapura, kali ini harus mengakui kehebatan Hamilton. Ia hanya puas finis ketiga, pun diasapi oleh Max Verstappen (Red Bull) sebagi runner-up.
Usai balapan, Vettel mengatakan hasil kualifikasi ikut berpengaruh terhadap hasil balapan. Ketiga di Free Practice 1 (FP1), kecele di FP2, dan bisa jadi yang tercepat di FP3, Vettel gagal menjaga momentum di kualifikasi dan hanya mendapat posisi start ketiga.
ADVERTISEMENT
"Strategi Mercedes berjalan dengan baik, sementara kami tampil buruk di kualifikasi. Sebetulnya kami punya kesempatan untuk lebih cepat di balapan, sayangnya itu tidak terjadi," imbuh Vettel dilansir laman resmi F1, Senin (17/8).
Di balapan sendiri, Vettel sempat menyalip Verstappen setelah lap pertama. Kemudian, Ferrari menyuruh Vettel ke pit di putaran ke-15 dengan strategi menggunakan ban ultrasoft, kompon tercepat ketiga produksi Pirelli.
Namun, hal itu menjadi bumerang. Meski cepat beradaptasi untuk panas dan mudah digunakan, spesifikasi ban ultrasoft yang juga butuh tekanan tinggi, membuat fokus Vettel berganti mempertahankan konsumsi ban agar tak perlu kembali ke pit.
Sementara Verstappen yang masuk pit di lap 18, tepat berada satu posisi di depan Vettel dengan kompon soft yang lebih kuat. Hingga akhirnya posisi satu-dua-tiga dengan komposisi Hamilton-Verstappen-Vettel, tidak berubah di 30 lap tersisa.
ADVERTISEMENT
"Tim sudah mencoba, tapi Red Bull tampil luar biasa dan melewati kami. Strategi kami adalah menyalip Hamilton, jelas itu tidak terjadi," kata pebalap asal Jerman itu.
"Mengingat balapan, harusnya ada keputusan lebih baik yang bisa diambil. Tapi saya selalu bela tim, kami ingin agresif, kalau berhasil hasilnya akan hebat. Ya, itu tidak terjadi, bahkan kami juga kehilangan posisi dua,"
"Akhirnya fokus saya bertahan di posisi tiga, meski awalnya tidak yakin, tapi beruntung kami masih bisa," pungkas Vettel menghibur diri.