Bypass Mandalika

Berkah Sirkuit Mandalika: Bangkitkan Pariwisata yang 'Mati' karena Corona

19 November 2021 14:19 WIB
·
waktu baca 10 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana jalan Bypass BIL - Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana jalan Bypass BIL - Mandalika di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Pak Jen menyambut tim kumparan di pintu keluar Bandara Internasional Lombok (BIL) Zainuddin Abdul Madjid. Irit berkata, Pak Jen menguraikan senyuman hangat kepada kami yang baru saja tiba di Nusa Tenggara Barat (NTB).
ADVERTISEMENT
Dengan ramah, Pak Jen menuntun kami masuk ke mobil. Untuk seterusnya selama tiga hari, 7-9 November 2021, ia menjadi penuntun setiap langkah kami ke Sirkuit Mandalika dan berbagai destinasi di Lombok.
Bagi orang-orang seperti Pak Jen, adanya bandara dan kini Sirkuit Mandalika menjadi berkah. Wisata di Lombok sudah setahun lebih mati suri akibat pandemi corona.
Namun, sejak sebulan sebelum kedatangan kami, Pak Jen mengaku pariwisata di Lombok telah berangsur sembuh. Ia bahagia karena akhirnya kembali bisa menjaga dapur rumahnya tetap mengebul, dengan profesi yang telah ditekuninya selama 15 tahun.
"Pas pandemi lalu, pariwisata mati. Saya terpaksa kerja proyek di Mataram. Sekarang, sudah sekitar satu bulan, pariwisata bangkit. Semoga pariwisata Lombok semakin membaik dan semakin ramai karena ada Sirkuit Mandalika," katanya pada kumparan.
Jalan Bypass BIL - Mandalika, Lombok. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Jalan Bypass BIL - Mandalika, Lombok. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Jarak antara Sirkuit Mandalika dan bandara hanya berkisar 30 menit. Adanya jalan Bypass BIL-Mandalika memudahkan akses para wisatawan.
ADVERTISEMENT
Sesampainya di sana, kami tidak langsung ke hotel. Kami memutuskan untuk berkeliling di sekitar sirkuit sejenak. Hingga tibalah kami pada salah satu sisi tepi sirkuit yang berseberangan dengan SPBU Pertamina.
Di sana, banyak sekali warga lokal berkumpul. Bahkan, ada orang-orang lain dari luar Lombok, seperti dari Mataram, yang rela menempuh jarak 1 jam lebih hanya demi melihat Sirkuit Mandalika.
Bapak-bapak, ibu-ibu, anak muda, orang tua mengerubungi sisi tepi sirkuit tersebut. Mereka sibuk bercengkrama sambil melihat sirkuit, bahkan ber-selfie.
Warga melihat sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, NTB. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Warga melihat sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, NTB. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Warga foto sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, NTB. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Di antara mereka, terdapat sosok pedagang minuman saset di atas mobil bak. Namanya Aulia, orang asli Lombok, ia berjualan bersama istri dan anaknya yang tampak masih balita. Ketika keduanya sibuk melayani pembeli, sang anak tampak bermain-main di samping istrinya yang berada di dalam bak.
ADVERTISEMENT
"Semenjak ada sirkuit, penghasilan saya naik. Soalnya, jadi banyak orang ke sini, beli minuman di saya. Alhamdulillah, ramai terus setiap hari. Penghasilan saya kurang lebih Rp 2 juta sebulan. Saya baru 3 bulan jualan, tadinya saya jualan sayur saja. Harapan saya, nanti saya masih boleh jualan di sini saat balapan sudah mulai," ujarnya.
Warga melihat sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, NTB. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Warga melihat sirkuit Pertamina Mandalika, Lombok, NTB. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Masih belum puas berkeliling, kami menuju area Pantai dan Bukit Seger. Ini adalah area wisata warga Lombok, khususnya Lombok Tengah, segala usia pada sore hari.
Posisi Sirkuit Mandalika memang terbilang strategis karena dekat dengan area wisata. Pantai dan Bukit Seger adalah destinasi wisata paling dekat dari sirkuit, hanya sepelemparan batu.
Sebelum ada sirkuit, area ini saja sudah ramai pengunjung, apalagi sekarang. Antusiasme warga kian kuat. Salah satunya adalah Awaludin, salah seorang pengunjung lokal yang sedang sibuk melinting tembakau saat saya temui.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillah sekali, kami bangga karena ini kan mau dipakai ajang internasional sekelas MotoGP. Daerah sekitarnya bisa menjadi area destinasi baru," jelas pria yang datang bersama keluarganya tersebut.
Warga berfoto dengan latar belakang sirkuit Pertamina Mandalika di bukit Seger, Lombok, NTB. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Kami lalu mendaki ke atas Bukit Seger. Sungguh, kami bisa melihat kemegahan Sirkuit Mandalika dengan jelas dari sana. Sekali lagi, bukit itu biasanya sudah ramai sebelumnya, kini kian bertambah pengunjung dari luar Lombok Tengah karena adanya sirkuit.
Salah satu kelompok yang kami temui adalah anggota BEM Universitas Mataram. Mereka mengaku bangga dan antusias karena adanya Sirkuit Mandalika.
"Di daerah sini kan ada kisah legenda tentang Putri Mandalika. Kalau di Lombok, tiap tahun ada ritual 'bau nyale'. Dengan adanya sirkuit, semakin ramai lagi tempat ini. Saya dan teman-teman di sini pun hari ini, sekadar datang untuk melihat-lihat, penasaran sama sirkuit yang biasanya cuma kami lihat di TV, sekarang ada di depan mata kami," tutur Ketua BEM Univesitas Mataram, Yusril Asfahani.
ADVERTISEMENT
Yusril yang mendalami ilmu pemasaran di kampus meyakini bahwa Sirkuit Mandalika bakal memberi multiplier effect. Destinasi wisata lain di Lombok Tengah, seperti Bukit Merese, Tanjung Aan, Pantai Pink, maupun Pantai Kura-Kura bisa pula merasakan impak positifnya.
"Kami bangga ada MotoGP di Lombok. Apalagi, Lombok masih terpencil, belum mewah. Ini bisa jadi pendobrak lombok akan go nasional dan go internasional," terang Yusril.
Warga berfoto dengan latar belakang sirkuit Pertamina Mandalika di bukit Seger, Lombok, NTB. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Warga melihat sirkuit Pertamina Mandalika di bukit Seger, Lombok, NTB. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Lombok memang kian berbenah. Segala lini kian mempersolek diri agar semakin cantik dipandang mata. Tidak hanya penampilan luar, ragam fasilitas juga coba meningkatkan kualitas, salah satunya adalah bandara.
Sebab, Bandara Internasional Lombok jelas akan menjadi pintu masuk para pebalap dan ofisial ajang internasional seperti MotoGP maupun WSBK. Arif Haryanto selaku Stakeholder Relation Manager mengaku bahwa pihaknya siap seiring dengan telah selesainya segala persiapan.
ADVERTISEMENT
Mereka telah rampung mengerjakan pengembangan bandara, mulai dari perluasan terminal penumpang, perluasan apron, perpanjangan dan peningkatan daya dukung runway, serta pengembangan fasilitas kargo.
"Bandara Lombok baru saja menuntaskan proyek perluasan terminal penumpang. Sehingga saat ini terminal penumpang Bandara Lombok memiliki luas 43.501 meter persegi dan mampu melayani 7 juta penumpang per tahun. Sebelumnya, kapasitas terminal penumpang hanya 3,5 juta penumpang per tahun dengan luas 24.123 meter persegi," terang Arif kepada kumparan.
Pesawat kargo Boeing 777 Freighter milik maskapai Qatar Airways membawa logistik ajang WSBK tiba di bandara Lombok. Foto: Angkasa Pura I
"Sedangkan pengembangan fasilitas kargo untuk mendukung arus logistik WSBK 2021 berupa pembangunan akses jalan sepanjang 1.500 meter dan pembangunan pelataran kargo seluas 6.000 meter persegi yang dapat menampung sebanyak 40 truk kargo," lanjutnya.
Arif mengaku bahwa Bandara Internasional Lombok juga telah melakukan beberapa simulasi, seperti kegiatan simulasi penumpang dan antarmoda untuk memastikan kesiapan operasional dan layanan, serta simulasi pengamanan untuk menguji prosedur penanganan keadaan darurat.
ADVERTISEMENT
"Bandara Lombok memiliki Airport Emergency Committee (AEC) dan Airport Security Committee (ASC) yang personelnya terdiri dari PT Angkasa Pura I (Persero), TNI AU Lanud ZAM, TNI AD Kodim 1620/Lombok Tengah, Polres Lombok Tengah, BIN NTB, BNN NTB, Kantor Bea Cukai, Kantor Imigrasi, KKP Kelas II Mataram, Perum LPPNPI Lombok, BMKG, serta pihak maskapai," jelas Arif.
Gubernur NTB, Zulkieflimansyah, mengaku antusias dengan kehadiran Sirkuit Mandalika. Ia mengapresiasi kinerja dan berterima kasih kepada Pemerintah Pusat dan berbagai pihak yang telah mewujudkan hadirnya sirkuit dan ajang balapan kelas dunia.
Presiden Joko Widodo berbincang dengan Gubernur NTB Zulkieflimansyah (tengah). Foto: Antara/Ahmad Subaidi
"Cara berpikir Pak Jokowi ini out of the box, sehingga event ini (balapan internasional) bisa menjadi pendongkrak pariwisata. Nah ini, baru mau mulai event saja hotel dan bandara sudah penuh. Eksternalitas positif dan multiplier effect-nya itu banyak sekali. i harus menjadi tuan rumah yang baik agar sukses," katanya.
ADVERTISEMENT
Zulkieflimansyah optimistis adanya Sirkuit Mandalika bisa membuat wisatawan di Lombok melonjak drastis. Ia telah menetapkan target jelang perhelatan Asia Talent Cup dan WSBK.
"Lihat dulu beberapa waktu lalu, semenjak ada direct flight dari Perth (Australia) ke Lombok, jumlah wisatawan melonjak 1000% lebih. Sayang, ada pandemi. Kalau enggak ada, wisata di Lombok gila-gilaan," jelasnya.
"Kami menargetkan 25.000 wisatawan kali ini, dengan tetap memakai aturan protokol kesehatan agar kasus tidak tiba-tiba melonjak dan klaster baru."
"Rapid antigen sudah bisa dibikin di Lombok. Jadi, nanti semua yang masuk ke sirkuit bisa menggunakan rapid antigen buatan NTB sendiri. Ini menunjukkan bahwa industrialisasi bisa menyapa Indonesia Timur kalau pendekatannya pas dan teknologinya bagus," tutupnya.
Pebalap binaan PT Astra Honda Motor di Pertamina Mandalika International Street Circuit di Lombok, NTB, Senin (8/11). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Saat disinggung apakah Lombok akan menjadi saingan Bali, Zulkieflimansyah justru mengatakan bahwa dua destinasi ini memiliki keunikan berbeda. Ini senada dengan apa yang dikatakan oleh Rizki Handayani, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Baparekraf.
ADVERTISEMENT
"Melihatnya ke depan itu bukan persaingan. 'The Next Bali' oke saja, tetapi produk yang ditawarkan berbeda. Ini akan menjadi bagus, seperti mungkin nanti orang setelah nonton balapan di Mandalika akan melakukan perjalanan ke Bali," kata Rizki.
"Saya pikir, adanya Sirkuit Mandalika sangat mendukung pariwisata di sekitarnya. Sebab, kita jadi punya produk baru untuk pariwisata, yaitu sport events dan akan berpengaruh pada potensi wisata lainnya. Karena wisatawan mungkin tidak hanya akan menonton acara olahraga, tetapi juga perjalanan ke destinasi lainnya," imbuhnya.
Bicara soal harapan jangka panjang, Rizki menjelaskan bahwa kesuksesan balapan di Sirkuit Mandalika bisa meningkatkan citra baik Indonesia di dunia. Sebab, hadirnya MotoGP dan ajang bergengsi lain bisa memberi kesan baik di mancanegara.
ADVERTISEMENT
"Pertama, kami mengharapkan Indonesia bisa menjadi destinasi event karena sudah ada tempatnya. Kedua, acara olahraga yang digabung dengan kenyamanan dan tempat wisata, ini akan membuat wisatawan lebih lama tinggal di Lombok," ungkap Rizki.
"Ketiga, menaikkan citra pariwisata Indonesia, karena logikanya negara tak akan membuat suatu event kalau tidak aman. Jadi dengan sanggupnya Indonesia menggelar event olahraga internasional, itu menunjukkan kesiapan keamanan Indonesia," pungkasnya.
Anggota Badan SAR Nasional (Basarnas) saat simulasi evakuasi korban kecelakaan di sekitar Pantai Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Helikopter Badan SAR Nasional (Basarnas) saat simulasi evakuasi korban kecelakaan di sekitar Pantai Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Anggota Badan SAR Nasional (Basarnas) saat simulasi evakuasi korban kecelakaan di sekitar Pantai Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Bicara soal pengamanan, pihak aparat telah bersiap. Dikonfirmasi terpisah, Kapolda NTB, Irjen M. Iqbal, mengaku siap memberi pengamanan maksimal.
"Lebih-kurang sebanyak 3.000 personel gabungan TNI-Polri se-Pulau Lombok untuk ajang ATC dan WSBK. Pulau Lombok ini kan ada 5 pintu masuk: Pelabuhan Lembar, Pelabuhan Gili Mas, Pelabuhan Kayangan, Pelabuhan Bangsal, Bandara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid," jelasnya.
ADVERTISEMENT
"Dari lima itu, kami sudah menyiagakan personel polairud, koramil, hingga lalu lintas guna memastikan pelayanan terhadap seluruh masyarakat dan penonton yang mengarah ke Sirkuit Mandalika," lanjutnya.
Iqbal mengaku bahwa pihaknya telah membuat SOP dengan seluruh instansi terkait bahwa dari 5 pintu masuk itu, selain mobil pribadi VIP, semua penonton disiapkan oleh dishub kendaraan berupa bus-bus yang mengarah ke Mandalika.
Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal mengecek Pertamina Mandalika International Street Circuit di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu, 7 November 2021. Foto: Dok. Istimewa
"Jadi, nanti disiapkan yang namanya area transit bus. Di sana, kami siapkan pengamanan, bekerja sama dengan panitia protokol kesehatan untuk memastikan screening," terang Iqbal.
"Kalau misalnya negatif, mereka bisa pindah ke shuttle bus, itu haknya. Begitu selesai screening yang memenuhi persyaratan, entah itu antigen atau PCR, terus mereka dibawa ke sirkuit dengan tetap ada pengamanan," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Tidak hanya di darat, para personel juga disiagakan di laut dengan kapal laut yang bersiaga. Lalu, aparat juga siapkan personel di bukit-bukit untuk melakukan imbauan kepada masyarakat dan memastikan tidak ada orang-orang yang berpotensi berbuat kriminal.
"Dalam era pandemi ini, kami ada tim patroli, selain yang kami ploting di Mandalika maupun bukit, tetapi juga banyak pos-pos. Selain itu, kami juga bentuk 3 tim patroli untuk 3 hari ATC serta 3 hari sebelum dan sesudah event. Tiga tim patroli ini berputar di seluruh Pulau Lombok," jelas Iqbal.
Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal mengecek Pertamina Mandalika International Street Circuit di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu, 7 November 2021. Foto: Dok. Istimewa
Pertama, tim patroli pengurai kemacetan dan antisipasi kecelakaan. Tim itu terdiri dari polisi lalu lintas dan dinas perhubungan terkait. Tugasnya: Memastikan tidak ada kemacetan, kemacetan diurai, mereka akan mengawal kalau ada yang butuh pengawalan.
ADVERTISEMENT
Kedua, ada tim patroli show off force. Tugasnya: Mengantisipasi gangguan keamanan, terdiri dari personel Brimob dan TNI. Iqbal bilang, mereka berkeliling untuk menunjukkan bahwa negara hadir, ada polisi dan ada TNI.
Ketiga, tim patroli penegakan prokes. Personelnya ada dari TNI, Polri, beserta Dinas Kesehatan. Mereka melakukan imbauan prokes, membawa masker dan hand sanitizer. Kalau ada yang tidak pakai masker atau berkerumun, maka akan mereka imbau.
"Jadi intinya: Kemacetan kami antisipasi, gangguan keamanan kami antisipasi, kelalaian protokol kesehatan kami antisipasi," tegas Iqbal.
Kapolda NTB Irjen Pol Mohammad Iqbal mengecek Pertamina Mandalika International Street Circuit di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu, 7 November 2021. Foto: Dok. Istimewa
"Vaksinasi kami genjot terus. Dalam data manual kami, seluruh Pulau Lombok sudah mencapai 70% vaksinasi pertama, khusus Mataram sudah 100% dan Lombok Tengah sudah 80%. Khusus Lombok Tengah, dosis dua sudah 50% lebih, Mataram sudah 50% untuk dosis dua, sisanya masih merangkak menuju 50%. Pulau Sumbawa itu sudah menuju 50% semua."
ADVERTISEMENT
"Artinya, vaksinasi atas perintah Pemerintah Pusat, kami sudah memenuhi persyaratan itu. Desember ini, kami akan genjot seluruh NTB minimal 70% untuk dosis vaksin dua. Kami optimistis itu sebelum Superbike karena laju percepatan vaksinasi NTB disebut sebagai percontohan, sampai 349% laju percepatannya, karena setiap hari minimal 42.000 orang divaksinasi," imbuhnya.
Iqbal mengaku bahwa pihaknyay memakai sistem jemput bola, door to door, dan juga stimulus. TNI dan Polri berkolaborasi. Ketika dihubungi kumparan pada Selasa (9/11), ia mengaku baru selesai memimpin final check meeting bersama gubernur dan danrem di Prime Park Hotel.
"Itu semua stakeholder hadir, termasuk bupati dan wali kota se-Pulau Lombok. Secara keseluruhan sudah siap. Tagline-nya: Provinsi Nusa Tenggara Barat Siap Menjadi Tuan Rumah ATC, World Superbike, dan MotoGP yang Aman, Lancar, dan Terkendali dengan Prokes yang Ketat," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten