Pakar Kesehatan AS Khawatir Penyakit 'Rusa Zombie' Menular ke Manusia

11 Februari 2019 8:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rusa Foto: Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rusa Foto: Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ilmuwan kesehatan di Amerika Serikat mengkhawatirkan chronic wasting disease (CWD) yang membunuh banyak "rusa zombie" di Minnesota, Wisconsin, dan di negara bagian lain, kelak bisa menular ke manusia suatu saat nanti.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pakar kesehatan dari University of Minnesota mendesak anggota parlemen AS untuk memperlakukan CWD sebagai masalah kesehatan masyarakat. Masalah ini sangat mendesak bagi Minnesota, karena ahli satwa di sana menemukan wabah CWD di negara bagian itu.
Rusa yang terjangkit CWD lazimnya mengalami penurunan berat badan yang drastis, sering tersandung, kehilangan kemampuan koordinasi, haus berlebihan, bersifat agresif, dan hilangnya rasa takut pada manusia. CWD disebut sebagai penyakit "rusa zombie" karena ia membuat rusa-rusa berperilaku abnormal. Menyerang syarat hewan dari keluarga rusa, baik itu rusa, elk, atau rusa kutub.
Sejauh ini, tidak ada manusia yang terlacak terjangkit CWD.
Ilustrasi rusa Foto: Pixabay
Tetapi, para ilmuwan selalu mewaspadai hal itu karena penyakit ini menyebar melalui molekul protein yang sangat kuat, yang dikenal dengan prion, dan membuatnya mirip dengan penyakit sapi gila yang memang berpindah dari sapi ke manusia. Penyakit sapi gila juga berakibat fatal pada manusia dan belum ada obatnya.
ADVERTISEMENT
Michael Osterholm, Direktur Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, berkata ada kemungkinan ditemukan kasus CWD pada manusia terkait konsumsi daging yang terkontaminasi. Ini mungkin tidak teridentifikasi sekarang, tetapi di tahun-tahun mendatang.
Osterholm sendiri adalah salah satu peneliti yang turut melacak munculnya penyakit sapi gila, atau BSE, beberapa dekade lalu. Dia juga turut mendesak parlemen AS untuk serius mewaspadai CWD bersama pakar kesehatan dari University of Minnesota.
Osterholm mengatakan mungkin banyak orang yang menilai sifat skeptisnya pada CWD ini memicu ketakutan, tetapi pengalamannya melacak penyakit sapi gila bisa jadi pelajaran berharga untuk urusan kesehatan masyarakat.
“Ini adalah penilaian profesional terbaik saya berdasarkan pengalaman kesehatan masyarakat saya dan risiko penularan BSE ke manusia pada 1980-an dan 1990-an dan ulasan luas serta evaluasi studi penelitian laboratorium... bahwa ada kemungkinan kasus CWD pada manusia terkait dengan konsumsi daging yang terkontaminasi akan didokumentasikan di tahun-tahun mendatang. Ada kemungkinan bahwa jumlah kasus manusia akan sangat besar dan tidak akan menjadi peristiwa yang terisolasi," katanya, dikutip dari Twin Cities Pioneer Press.
ADVERTISEMENT
CWD sebetulnya tidak benar-benar berasal dari virus ataupun bakteri (juga parasist atau jamur). Ini merupakan penyakit prion (bagian dari penyakit neurodegenerative) yang disebabkan oleh protein "nakal" yang terbentuk dan berlipat ganda di dalam otak. Setelah satu prion terbentuk, protein jahat ini "mengubah" lebih banyak protein normal menjadi abnormal dan memicu reaksi berantai yang menghasilkan penumpukan prion di otak.
CWD mengalami peningkatan lambat di AS setelah pertama kali diidentifikasi pada rusa ternak di tahun 1967 di Colorado, dan rusa liar pada 1981. Lalu pada 1990-an, penyakit ini muncul di utara Colorado dan selatan Wyoming. Satu dekade kemudian, sekitar tahun 2000, ia menyebar ke negara-negara di Midwest, Pantai Barat AS, dan beberapa bagian Pantai Timur, termasuk Oneida di New York.
ADVERTISEMENT
Yang membuat ini jadi mengkhawatirkan, adalah fakta bahwa prion hampir tidak bisa dihancurkan lantaran mampu bertahan di suhu mencapai 1.000 derajat, dan tidak seperti virus. CWD tetap hidup di alam liar selama bertahun-tahun. Ia bertahan di tanah, tersedot oleh akar tanaman, dan bisa bertahan di benda mati.
Peter Larsen, asisten profesor di College of Veterinary Medicine, mengatakan kepada anggota parlemen tentang proyek penelitian yang membuktikan bahwa batu yang terpapar CWD, jika ditempatkan dalam satu kandang bersama seekor hamster, bisa membuat hamster itu terjangkit CWD.
"Jika saya memodelkan kontaminasi, hal terdekat yang dapat saya pikirkan adalah akan mirip dengan memodelkan bahan radioaktif," kata Larsen.
CDC merekomendasikan agar manusia dan hewan peliharaan tidak memakan daging yang terinfeksi CWD. Sejauh ini, tidak ada vaksin atau pengobatan untuk CWD.
ADVERTISEMENT
CDC mencatat penyebaran CWD berlangsung di 251 county (wilayah) di AS pada Januari 2019. Potensinya diperkirakan dapat meluas ke seluruh dunia, dengan lebih jauh dapat menyerang rusa-rusa di Norwegia, Finlandia, serta pada tingkat lebih rendah di Korea Selatan. Gejala pada rusa yang terjangkit penyakit "rusa zombie" juga memakan waktu hingga satu tahun.