Nina Martinez Jadi ODHA Pertama yang Sukses Donorkan Ginjalnya

1 April 2019 8:01 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Transplantasi Ginjal dari ODHA. Foto: AP
zoom-in-whitePerbesar
Transplantasi Ginjal dari ODHA. Foto: AP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Seorang perempuan dari Atlanta, Amerika Serikat, berhasil menjadi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) pertama yang sukses mendonorkan ginjalnya untuk orang lain. Perempuan bernama Nina Martinez itu sukses memberikan ginjalnya untuk orang asing yang tidak ia kenal yang juga merupakan ODHA.
ADVERTISEMENT
Proses transplantasi ginjal dari Nina Martinez yang berusia 36 tahun kepada pasien ODHA yang namanya masih dirahasiakan itu terjadi di John Hopkins Medicine di Baltimore. CNN melaporkan, hasil transplantasi organ tersebut berjalan sukses dan keduanya kini dalam kondisi baik.
Nina Martinez sendiri merupakan seorang konsultan kesehatan publik yang telah terinfeksi HIV sejak bayi. Tepatnya saat dia masih berusia enam minggu pada tahun 1983 lalu.
Pada tahun tersebut Nina Martinez kecil menerima transfusi darah yang ternyata mengandung virus penyebab AIDS. Kala itu bank darah atau tempat penyimpanan darah di Amerika Serikat memang belum secara rutin diperiksa apakah tercemar HIV atau tidak.
HIV sendiri adalah virus yang menyebabkan kondisi AIDS, rusaknya sistem kekebalan tubuh sehingga ODHA yang bersangkutan jadi rentan terserang berbagai macam penyakit, termasuk penyakit mematikan seperti hepatitis, kanker, dan lainnya.
ADVERTISEMENT
Wabah HIV dan AIDS mulai muncul sejak tahun 1980-an. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pernah menyebutkan bahwa lebih dari dari 70 juta penduduk dunia terinfeksi oleh HIV dan 35 juta orang meninggal akibat AIDS, sebagaimana dilansir Medical Daily.
Transplantasi Ginjal dari ODHA. Foto: AP
Selama ini ODHA identik sebagai orang yang rentan terhadap berbagai penyakit, sakit-sakitan, tidak berdaya, dan lain semacamnya. Nina Martinez ingin mematahkan stereotip tersebut.
"Saya benar-benar ingin orang-orang mempertimbangkan kembali apa artinya hidup dengan HIV," katanya dari tempat tidur rumah sakit, dua hari setelah operasi, sebagaimana dikutip dari CNN.
“Jika ada orang yang membuktikan bahwa Anda dapat hidup seumur hidup dengan HIV, itu adalah diri saya sendiri. Saya sudah hidup dengan HIV selama 35 tahun lebih --hampir sepanjang epidemi (HIV) di Amerika Serikat.”
ADVERTISEMENT
Dorry Segev, profesor di Johns Hopkins University School of Medicine sekaligus ahli bedah yang melakukan operasi terhadap Martinez, memuji keberanian perempuan itu dan mengatakan bahwa operasi bersejarah itu "benar-benar sebuah perayaan atas perawatan [medis] terhadap HIV dan perkembangannya."
Harapan Baru untuk ODHA yang Butuh Transplantasi Ginjal
Segev mengatakan transplantasi ginjal dari ODHA ke ODHA lainnya pada hari Senin lalu itu adalah yang pertama di dunia. Sebelumnya para dokter masih ragu untuk mengizinkan para ODHA mendonorkan ginjal karena khawatir ginjal mereka akan berisiko merusak dan memperburuk kondisi tubuh ODHA lainnya akibat virus dan obat-obatan yang pernah dikonsumsi tubuh mereka. Namun ternyata hal itu terbantahkan.
Transplantasi Ginjal dari ODHA. Foto: AP
Tim Segev baru-baru ini telah mempelajari kesehatan ginjal dari 40.000 orang HIV-positif dan menyimpulkan bahwa mereka dengan HIV yang terkontrol dengan baik dan tidak ada penyakit yang merusak ginjal lainnya, layak untuk menjadi pendonor. Terkontrolnya jumlah HIV di dalam tubuh para ODHA itu tidak lepas dari peran obat-obatan antiretroviral (ARV) --hasil pengembangan para dokter-- yang kini biasa para ODHA konsumsi secara rutin.
ADVERTISEMENT
“Ada potensi puluhan ribu orang yang hidup dengan HIV saat ini yang bisa menjadi donor ginjal (bagi ODHA lainnya),” kata Segev, yang telah menyarankan beberapa rumah sakit lain mempertimbangkan pendekatan ini, sebagaimana dilansir Associated Press.
Jika ada lebih banyak ODHA yang akhirnya bisa mendonor, tentunya hal itu akan membantu banyak pasien HIV-positif yang membutuhkan ginjal.