NASA Abadikan Foto Mengagumkan Venus dari Jarak Dekat

26 Februari 2021 7:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pesawat luar angkasa Solar Orbiter melewati planet Venus. Foto:  European Space Agency (ESA)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pesawat luar angkasa Solar Orbiter melewati planet Venus. Foto: European Space Agency (ESA)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sejak diluncurkan pada 2018 lalu, satelit Parker Solar Probe milik NASA ternyata tak cuma mengamati Matahari yang jadi fokus studi mereka. Baru-baru ini, badan antariksa AS itu mempublikasikan foto mengagumkan Venus dari jarak dekat, yang memungkinkan manusia mengetahui lebih banyak tentang planet kedua dari tata surya kita.
ADVERTISEMENT
Foto ini ditangkap pada 11 Juli 2020. NASA bilang, Parker Solar Probe memang sering melintas di dekat Venus, di mana gravitasinya bisa membantu membelokkan orbit satelit itu guna terbang lebih dekat ke Matahari. Setidaknya, Parker Solar Probe melintasi planet itu sebanyak 7 kali setahun.
Nah, selama misi bantuan gravitasi Venus ketiga di tahun 2020, Wide-field Imager for Parker Solar Probe (WISPR) yang ada di satelit berhasil menangkap gambar yang mencolok dari sisi malam Venus. Gambar ini diambil dari jarak 7.693 mil dari planet itu.
Foto tersebut mendeteksi tepi terang di sekitar tepi planet Venus yang mungkin merupakan cahaya malam. NASA menjelaskan, cahaya itu dipancarkan oleh atom oksigen tinggi di atmosfer yang bergabung kembali menjadi molekul di sisi malam.
ADVERTISEMENT
Sisi gelap yang menonjol di bagian tengah foto planet adalah Aphrodite Terra. Ia merupakan wilayah dataran tinggi terbesar di permukaan Venus. NASA bilang, sisi gelap tersebut menunjukkan kalau daerah itu punya suhu yang lebih rendah 30 derajat celsius ketimbang daerah lain.
Foto planet Venus yang diambil dengan WISPR Parker Solar Probe. Foto: NASA
WISPR sendiri, alat yang memungkinkan pencitraan foto tersebut, sebenarnya dirancang untuk mengambil gambar corona matahari dan heliosfer bagian dalam dalam cahaya tampak. Ia juga dimaksudkan untuk memfoto gambar angin matahari dan strukturnya saat mereka mendekati dan terbang di dekat pesawat ruang angkasa.
Namun, kemampuan WISPR ternyata lebih banyak ketimbang peruntukannya. Saat alat ini menghadap ke Venus, ia dapat mengungkap permukaan planet itu, alih-alih awannya saja.
Venus dikenal sebagai planet yang memiliki atmosfer sangat tebal. Selama ini, para peneliti kesulitan untuk mengamati permukaan Venus dengan instrumen pada pesawat ruang angkasa lain di masa lalu.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, para peneliti kaget dengan foto Venus ini.
“WISPR secara efektif menangkap emisi termal dari permukaan Venus,” kata Brian Wood, astrofisikawan dan anggota tim WISPR dari Laboratorium Riset Angkatan Laut AS di Washington, DC.
“Ini sangat mirip dengan gambar yang diperoleh pesawat ruang angkasa Akatsuki pada panjang gelombang inframerah dekat.”
Akatsuki merupakan satelit milik badan antariksa Jepang yang mengelilingi Venus sejak 2015. Ia memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari pola cuaca di Venus, mencari petir di dalam awan tebal planet, dan mencari tanda-tanda gunung berapi aktif.
Apa yang dapat dilakukan WISPR dalam fotonya tampak mirip dengan apa yang ditangkap Akatsuki dari Venus menggunakan inframerah jarak dekat. Foto mengejutkan WISPR ini pun nantinya bakal dikirim kembali ke lab untuk mengukur sensitivitas instrumen terhadap cahaya inframerah.
ADVERTISEMENT
NASA menjelaskan, jika WISPR benar-benar dapat menangkap panjang gelombang cahaya inframerah jarak dekat, kemampuan tak terduga tersebut akan memberikan peluang baru untuk mempelajari debu di sekitar Matahari dan di tata surya bagian dalam.
Di sisi lain, jika ia ternyata tidak dapat mengambil panjang gelombang infra merah itu, maka foto-foto ini mungkin telah mengungkapkan "jendela" atmosfer Venus yang sebelumnya tidak diketahui melalui manusia.
“Bagaimanapun, beberapa peluang sains yang menarik, menanti kita,” kata Angelos Vourlidas, ilmuwan proyek WISPR dari Johns Hopkins Applied Physics Laboratory (APL) sekaligus peneliti yang mengoordinasikan kampanye pencitraan WISPR dengan misi Akatsuki.
Para peneliti juga saat ini merencanakan serangkaian pengamatan serupa di sisi malam Venus selama Parker Solar Probe terbang di sekitar planet pada 20 Februari 2021. Para peneliti berharap, mereka bisa menerima dan memproses data tersebut untuk dianalisis pada akhir April mendatang.
ADVERTISEMENT
“Kami sangat menantikan gambar-gambar baru ini,” kata Javier Peralta, seorang ilmuwan planet dari tim Akatsuki, yang pertama kali menyarankan kampanye Parker Solar Probe dengan Akatsuki, yang telah mengorbit Venus sejak 2015.
“Jika WISPR dapat merasakan emisi termal dari permukaan Venus dan cahaya malam--kemungkinan besar dari oksigen--di bagian luar planet ini, dapat memberikan kontribusi yang berharga untuk mempelajari permukaan Venus.”