Ilmuwan: Manusia Bisa Tembus Ruang dan Waktu Lewat Lubang Cacing

4 September 2020 9:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi cacing tanah. Foto: Natfot via Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi cacing tanah. Foto: Natfot via Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dalam kisah sains-fiksi, kamu pasti sering melihat adegan seseorang masuk ke dalam lubang teleportasi untuk menembus batas ruang dan waktu. Ternyata, hal seperti itu bisa benar-benar dilakukan oleh manusia di kehidupan nyata.
ADVERTISEMENT
Menurut ilmuwan batas ruang dan waktu bisa ditembus oleh manusia lewat lubang cacing atau wormhole. Hal itu diungkap oleh sekelompok fisikawan di Universitas Princeton di Amerika Serikat yang mengatakan bahwa manusia bisa masuk ke waktu atau galaksi lain dengan masuk ke lubang cacing.
Para peneliti sepakat dengan kemungkinan tersebut, hanya saja hingga saat ini lubang cacing terlalu kecil sehingga tidak mungkin manusia bisa masuk ke dalam sana. Namun dengan menggunakan mekanika kuantum, mereka bisa menemukan celah matematika. 
Para peneliti memperkirakan cara untuk membuat lubang cacing menjadi besar sehingga bisa dilewati oleh manusia dan bahkan pesawat terbang. Dengan menggunakan matematika, mereka membuat teori soal keadaan di dalam lubang cacing.
"Dari luar, (lubang cacing) menyerupai lubang hitam bermuatan massa kelas menengah. Ukuran mereka yang besar berasal dari tuntutan agar seorang penjelajah manusia dapat bertahan dari kekuatan pasang surut," tulis para ilmuwan, dilansir New York Post.
Galaksi NGC 5468 yang berhasil ditangkap Teleskop Hubble. Foto: ESA/Hubble & NASA
“Mereka membutuhkan waktu yang sangat singkat untuk melintas, tapi waktu yang lama jika dilihat dari luar. Sedangkan manusia memperoleh faktor pendorong yang sangat besar, γ, saat melewati tengah lubang cacing," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Secara teori, lubang cacing bisa menjadi gerbang ajaib untuk menghubungkan dua titik dalam ruang dan waktu. Dalam film sains fiksi, mereka sering digambarkan sebagai gerbang yang memungkinkan manusia untuk pergi ke galaksi lain.
Ilustrasi 3D wormhole. Foto: Alamy Stock Photo
Contohnya begini, setelah astronaut melalui lubang cacing, maka durasi waktu yang terjadi dengan Bumi akan berbeda. Satu menit setelah mereka melewati lubang cacing, sebanding dengan ratusan atau bahkan ribuan tahun dengan waktu versi Bumi. 
Riset para fisikawan dari Universitas Princeton ini juga didukung oleh teori Albert Einstein, yang berpendapat bahwa ruang dan waktu dapat terjerat begitu erat sehingga dua titik dapat berbagi lokasi fisik yang sama.
Ilustrasi fisika. Foto: geralt via Pixabay
Ini menunjukkan bagaimana astronaut di pesawat ruang angkasa dapat melakukan perjalanan melalui lubang cacing dengan waktu yang sebentar, namun orang-orang di Bumi mungkin sudah menghabiskan ratusan bahkan ribuan tahun.
ADVERTISEMENT
Lubang cacing bisa-bisa saja diciptakan, namun para ilmuwan membutuhkan teknologi yang jauh lebih mutakhir. Inilah yang sedang dikerjakan oleh ahli Fisika Juan Maldacena dan Alexey Milekhin. Mereka mengandalkan sesuatu yang disebut dengan geometri 5 dimensi.
Geometri 5 dimensi menyatakan bahwa alam semesta terdiri dalam lima dimensi. Dimensi-dimensi itu memungkinkan keberadaan sesuatu yang disebut energi negatif, yang menurut para ilmuwan dapat membuat lubang cacing stabil dan besar.
Intinya, para ilmuwan harus terlebih dahulu menemukan alat yang cukup canggih untuk memanipulasi energi negatif tersebut.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.