Berapa Banyak Air Minum yang Kita Butuhkan dalam Sehari?

1 Desember 2022 8:31 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Atlet skateboard asal Inggris, Sky Brown dari Inggris minum air sebelum kompetisi Olimpiade 2020, Rabu (4/8/2021). Foto: Mike Blake/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Atlet skateboard asal Inggris, Sky Brown dari Inggris minum air sebelum kompetisi Olimpiade 2020, Rabu (4/8/2021). Foto: Mike Blake/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Manusia membutuhkan air minum untuk hidup. Sekitar 60 persen tubuh kita adalah air.
ADVERTISEMENT
Namun, sebenarnya berapa banyak air minum yang kita butuhkan dalam satu harinya?
Sebelumnya, kita pernah mendengar aturan 8×8 yang berarti delapan gelas air minum per hari dengan masing-masing gelas sebanyak 8 ounce atau 0,2 liter. Apakah aturan tersebut benar menurut para peneliti?
"Ini tidak didasarkan pada bukti nyata, sejauh yang kami tahu. Ini lebih merupakan slogan pemasaran yang tampaknya telah populer. Selain itu, tidak perlu air murni. Minuman lain juga diperhitungkan dalam asupan air kita," ujar Herman Pontzer, seorang profesor di Universitas Duke yang mengerjakan penelitian tersebut, kepada Newsweek.
com-Ilustrasi minum air putih Foto: Shutterstock
Akademi Sains, Teknik, dan Kedokteran Nasional AS merekomendasikan agar pria mengkonsumsi 3,7 liter (125 ounce) air sehari, sementara wanita disarankan untuk minum 2,7 liter (91 ounce). Angka tersebut termasuk air yang dikonsumsi melalui makanan, yang menyumbang setidaknya 20 persen dari asupan air harian manusia.
ADVERTISEMENT
Tubuh kita kehilangan air tidak hanya melalui kencing, tapi juga keringat, kotoran, dan penguapan dari kulit dan uap air yang keluar dari napas.
Namun, Yosuke Yamada, kepala bagian dari National Institutes of Biomedical Innovation, Health and Nutrition yang memimpin penelitian tersebut, mengatakan jumlah air yang digunakan tubuh kita, yang disebut pergantian air (water turnover), tidak sama dengan jumlah yang perlu dikonsumsi.
"Air minum sekitar setengah sampai 40 persen dari pergantian air (atau dari keseluruhan air yang kita gunakan)," ujar Yamada.
Ilustrasi minum air putih. Foto: Melly Meiliani/kumparan

Kebutuhan air bervariasi tiap individu

Atas faktor tersebut, kebutuhan air bervariasi untuk tiap individu. Pontzer mengatakan rata-rata tubuh pria biasanya menggunakan sekitar 4,3 liter air per hari, sedangkan wanita sekitar 3,4 liter.
ADVERTISEMENT
“Namun tidak jarang kebutuhan air untuk laki-laki atau perempuan berbeda-beda plus minus 1 liter per hari,” ujarnya.
"Variasi pergantian air sangat besar. Batas bawah untuk orang dewasa sekitar 1,5 liter per hari, dan batas atas sekitar 6 liter per hari.... Bahkan dalam diri individu, jika rata-rata suhu udara adalah 30 Celsius, pergantian air adalah 1,0 liter per hari lebih dari pada 10 Celsius,” tambahnya.
"Pendekatan satu ukuran cocok untuk semua adalah masalah besar baik di antara maupun di dalam individu."
Yamada dan timnya mengukur pergantian air dan kadar air tubuh untuk 5.604 orang yang berusia antara 8 hari dan 96 tahun dan dari 26 negara berbeda. Untuk melakukan pengukuran ini, peserta diminta untuk meminum sedikit "air berat"—air yang telah diperkaya dengan deuterium, isotop hidrogen yang berat. Deuterium kemudian dapat dilacak saat melewati tubuh untuk menghitung berapa banyak air yang digunakan.
Ilustrasi botol minum di meja. Foto: Andrey_Popov/Shutterstock
Para peneliti mengidentifikasi berbagai faktor lingkungan dan gaya hidup berbeda yang memengaruhi pergantian air pada seseorang.
ADVERTISEMENT
"Kami menemukan bahwa usia, jenis kelamin, ukuran tubuh, tingkat aktivitas fisik, pekerjaan, status atletik, kehamilan, ketinggian tempat tinggal, suhu udara, kelembapan, dan status sosial ekonomi menentukan pergantian air seseorang," kata Yamada.
Pergantian air tertinggi terjadi pada pria berusia 20 hingga 30 tahun, tetapi pergantian air pada wanita tetap pada puncaknya dari usia 20 hingga 55 tahun.
"Saya pikir itu karena perbedaan jenis kelamin karena penuaan. Banyak peneliti menunjukkan bahwa pria memiliki massa otot dan kapasitas fisik yang lebih tinggi pada puncaknya tetapi memiliki tingkat penurunan massa otot dan kapasitas fisik yang lebih besar selama penuaan," jelasnya.