Benarkah Makan Torpedo Kambing Bisa Tingkatkan Gairah Seksual Pria?

22 April 2022 10:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga menguliti kambing. Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
zoom-in-whitePerbesar
Warga menguliti kambing. Foto: ANTARA FOTO/Anis Efizudin
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Tidak sedikit orang percaya bahwa torpedo atau penis kambing dipercaya bisa meningkatkan gairah seksual pria. Tapi, benarkah organ hewan tersebut dapat meningkatkan libido pria?
ADVERTISEMENT
Menurut Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof dr Ari Fahrial Syam, klaim torpedo kambing bisa meningkatkan gairah seksual pria adalah mitos. Begitupun dengan daging kambing setengah matang yang diklaim punya khasiat sama seperti torpedo.
“Informasi seputar torpedo dan konsumsi daging setengah matang sudah diyakini lama meningkatkan gairah seksual atau libido walau ilmu pengetahuan sampai saat ini masih mengatakan bahwa itu hanya mitos yang terus berkembang di tengah masyarakat,” kata Prof Ari sebagaimana dikutip Antara.
Ari mengatakan, testis kambing memang mengandung banyak testosteron yang dapat meningkatkan gairah seksual. Namun, sebenarnya peningkatan gairah seksual terjadi karena banyak faktor, bukan semata-mata akibat makan torpedo atau daging kambing setengah matang.
Ilustrasi daging kambing Foto: Dok. Thinkstock
Baik daging kambing maupun sapi termasuk kelompok daging merah yang banyak mengandung lemak. Lemak hewani biasanya mengandung lemak jenuh. Lemak jenuh ini banyak mengandung LDL atau lemak jahat yang bisa menumpuk pada dinding pembuluh darah, baik di otak maupun jantung.
ADVERTISEMENT
Selain lemak, daging kambing juga mengandung protein hewani. Protein ini dibutuhkan tubuh untuk menggantikan sel-sel yang rusak dan sebagai zat pembangun. Kendati begitu, Prof Ari mengimbau agar orang-orang tidak memakan daging secara berlebihan, apalagi pas hari raya Idul Fitri mendatang.
“Jadi daging tetap penting karena mengandung protein tinggi yang penting, tetapi jangan dikonsumsi berlebihan,” tambah Prof Ari.