Waspada, Pakai BBM Premium Malah Bikin Boros Bensin
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
Seperti yang diutarakan oleh Kepala Bengkel Auto2000 Cilandak, Suparna menjelaskan alih-alih bertujuan untuk penghematan, penggunaan BBM Premium malah bisa bikin mesin boros bensin. Kok bisa?
Nah, sebelum ke pembahasan teknis mengapa BBM oktan rendah bisa bikin boros bensin, tidak ada salahnya kita mengetahui penjelasan soal spesifikasi mesin dan penggunaan jenis bahan bakar yang tepat.
“Jadi tergantung, di sini ada syarat khusus maksudnya itu kalau mesin-mesin itu produksi yang cukup lama di mana dia didesain dengan RON di bawah 90 atau RON sekitar 88 atau 90 itu yaa sebetulnya paling bagus ya pakai premium,” ujar Suparna kepada kumparan (12/1).
Menurut Suparna, apabila mesin dengan spesifikasi penggunaan bahan bakar oktan rendah diberi BBM dengan oktan tinggi itu juga tidak cocok, sebaliknya berlaku untuk mesin modern yang membutuhkan bahan bakar yang lebih bagus atau dengan oktan yang tinggi seperti minimal 90 atau 92 ke atas.
ADVERTISEMENT
“Yang namanya mesin sekarang spek rata-rata harus menggunakan bahan bakar spesifikasi RON di atas 90 atau 92 itu powernya akan pas apabila pakai RON tersebut. Jadi dia akan terbakar maksimal pada Titik Mati Atas atau pada titik tertentu, yang itu kalau terbakar maksimal tentu powernya akan maksimal juga,” terang Suparna.
Sebaliknya, jika menggunakan BBM beroktan rendah seperti premium, tenaga yang dihasilkan tidak akan maksimal dikarenakan sifat BBM beroktan rendah yang waktu pengapiannya lebih mudah dan cepat terbakar.
“Apabila RON yang dipakai itu lebih rendah, akan lebih cepat terbakar sebelum waktunya, bahkan pembakaran maksimal bisa terjadi sebelum Titik Mati Atas, jadi pistonnya masih bergerak ke atas, efeknya dapat menyebabkan ngelitik (knocking),” jelas Suparna.
ADVERTISEMENT
Dapat menyebabkan kerusakan komponen mesin
Jika hal tersebut dibiarkan, maka dalam jangka waktu yang lama alih-alih bertujuan untuk berhemat malah dapat menyebabkan kerusakan serius pada komponen mesin.
“Ngelitik itu terjadi gesekan antara piston dengan dinding silinder dan akan mengakibatkan baret kalau terus-terusan, nah baret itu akan menyebabkan kebocoran kompresi yang akan menyebabkan bahan bakar bocor, kompresi turun, dan performa mesinnya jauh di bawah, serta akhirnya mobil tidak bertenaga tapi boros bahan bakar,” pungkas Suparna.
Suparna menyebut, hal tersebut tidak dapat disepelekan karena salah-salah yang terjadi malah membuat turun mesin untuk perbaikan kerusakan komponen, konsumen justru harus keluar dana lebih banyak untuk itu.
“Secara long term pemakaian premium pada mobil-mobil terkini memang akan menyebabkan boros karena akan menurunkan power secara instan dan kedua akan merusak komponen mesin dalam jangka panjang, sehingga secara total nanti akan menyebabkan kerusakan-kerusakan yang membuat turun mesin,” tutup Suparna.
ADVERTISEMENT