Teknologi Robotik Mengancam Peran Manusia di Produksi Mobil

16 Agustus 2019 14:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sujumlah pekerja melakukan perakitan kendaraan mobil New MINI Countryman di BMW Group Production di Jakarta, Kamis (6/9/2018). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sujumlah pekerja melakukan perakitan kendaraan mobil New MINI Countryman di BMW Group Production di Jakarta, Kamis (6/9/2018). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Indonesia bersiap untuk menyambut industri 4.0. Penggunaan teknologi robotik pun akan semakin lumrah. Meski berdampak pada efisiensi produksi, aplikasi konsep ini pun memiliki dampak negatif.
ADVERTISEMENT
Menanggapi kekhawatiran tersebut, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara, tidak menampik apabila era industri otomotif 4.0 akan berdampak pada menurunnya SDM yang digunakkan.
"Penggunaan robotik memang akan berimbas pada penurunan SDM. Namun, dalam proses (penurunan SDM)nya, tidak dapat terjadi seketika," jelas Kukuh.
Sujumlah pekerja melakukan perakitan kendaraan mobil New MINI Countryman di BMW Group Production di Jakarta, Kamis (6/9/2018). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Menurutnya, pengurangan SDM dalam jumlah besar di industri otomotif, tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Sebab, peran serta tenaga manusia masih akan sangat dibutuhkan dalam pengoperasian dan pengawasan produksi.
Sependapat dengan Kukuh Kumara, pengamat otomotif, Agus Tjahajana menuturkan bahwa peran SDM dalam industri otomotif tidak dapat dihilangkan begitu saja.
ADVERTISEMENT
“Peran tenaga manusia di industri otomotif tetap masih akan dibutuhkan. Hanya saja, nantinya para pekerja dituntut untuk mampu menguasai beragam teknologi robotik yang ada di industri,” jelas Agus.
Sujumlah pekerja melakukan perakitan kendaraan mobil New MINI Countryman di BMW Group Production di Jakarta, Kamis (6/9/2018). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Lanjut Agus, untuk menunjang hal itu, tentu diperlukan peran dari pemerintah dan para pelaku industri otomotif dalam memberikan pendidikan lanjutan bagi para SDM tersebut.