Mobil Berumur Tak Boleh Sembarangan Pakai Oli, Ini Aturan Mainnya

1 Maret 2022 6:03 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi memilih oli mesin Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memilih oli mesin Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penggantian oli mesin jadi salah satu hal yang wajib dilakukan setiap pemilik mobil. Dalam melakukan penggantian oli mesin, para pemilik mobil diimbau untuk menggunakan oli yang sesuai dengan spesifikasi yang dianjurkan pabrikan.
ADVERTISEMENT
Sebab, apabila spesifikasi oli mesin tidak sesuai, maka berpotensi membuat mesin mobil jadi cepat rusak. Sayangnya, sampai saat ini masih banyak pemilik mobil yang mudah tergiur dengan iming-iming oli berspesifikasi tinggi, oli mahal, hingga oli full sintetis.
Padahal tidak semua oli berspesifikasi tinggi atau oli full sintetis, bisa diaplikasikan pada semua mobil. Menurut Senior Sales Region III PT Pertamina Lubricants, Rizal Wahyu Abdillah, oli-oli kekinian atau full sintetis belum tentu cocok apabila diaplikasikan pada mobil-mobil yang berusia lawas.
"Untuk kendaraan - kendaraan lama yang mungkin jarak atau gap antara piston dan ring pistonnya itu sudah lebar, lalu kita masukkan oli-oli mahal, kita masukkan oli-oli kekinian atau oli-oli yang encer. Nah kondisi kaya gitu, itu kemungkinan besar akan menyebabkan olinya jadi tidak efektif dan tidak berfungsi melumasi secara maksimal," ucap Rizal.
ilustrasi oli mesin Foto: Istimewa

Bisa bikin penguapan jadi lebih cepat

Bahkan, sambung Rizal, pada kondisi-kondisi tertentu bisa saja oli-oli berspesifikasi tinggi tersebut, malah menjadi mudah menguap dikarenakan secara tingkat kekentalan atau spesifikasinya yang sudah tidak sesuai.
ADVERTISEMENT
"Jadi bukan salah olinya, ini oli nya oli bagus tapi dimasukkan ke mesin yang kurang tepat atau tidak sesuai, jadi ya tidak maksimal," tambah Rizal.
Hanya saja, Rizal tak menampik apabila saat ini banyak brand oli di Indonesia yang memanfaatkan nama 'Full Sintetis' sebagai strategi marketing. Padahal bila melihat secara fungsi yang mengacu pada spesifikasi oli, belum tentu oli dengan spesifikasi tinggi atau oli full sintetis bisa cocok pada mesin-mesin mobil lawas.
Ilustrasi Ganti Oli Mobil Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

Tetap mengacu pada rekomendasi pabrikan

Karena itu, Rizal pun menganjurkan agar para pemilik mobil tetap mengacu pada spesifikasi oli yang dianjurkan oleh pabrikan. Utamanya berkaitan dengan tingkat kekentalan.
"Jadi prinsip pertama kalau kita pilih pelumas adalah cari kekentalan yang sesuai dengan rekomendasi pabrikannya. Itu biasanya ada di manual book bagian belakang-belakang," tutur Rizal.
ADVERTISEMENT
Adapun rekomendasi spesifikasi yang dimaksud Rizal, yakni menyangkut tingkat kekentalan, dalam hal ini adalah SAE, lalu juga menyoal klasifikasi mutu.
"Kalau di Indonesia, itu yang paling banyak memakai standar API punya Amerika sama JASO ya. Walaupun ada juga ILSAC atau ACEA punya Eropa ya,"beber Rizal.
Kode spesifikasi ILSAC pada kemasan depan botol oli Foto: Muhammad Ikbal/kumparan

Cara membaca kode spesifikasi oli

Adapun untuk pembacaannya, dalam hal tingkat kekentalan atau SAE. Pada beberapa oli yang dipasarkan di Indonesia, umumnya memiliki SAE terbagi menjadi 2 angka atau multigrade, seperti SAE 10W/40, SAE 10W/30, atau SAE 5W/30. Lantas apa artinya?
Khusus oli multigrade seperti pada SAE 10W/40, pada angka depannya yakni 10W memiliki arti tingkat kekentalan di cuaca dingin di angka 10 derajat celcius. Sementara untuk angka 40 memiliki makna tingkat kekentalan di cuaca panas, yakni hingga 40 derajat celsius.
ADVERTISEMENT
"Kekentalan oli ini sangat penting ya, karena selain mencegah dia membeku saat cuaca dingin, juga bisa mencegah dia menguap saat kondisi panas," terang Rizal.
Lalu selanjutnya untuk klasifikasi mutu oli, bisa dilihat pada standar klasifikasi mutu oli yang direkomendasi pabrikan. Khusus mobil bermesin bensin, memiliki kode klasifikasi diawali huruf S, sementara mobil bermesin Diesel diawali kode klasifikasi huruf C.
"Biasanya diawali dengan huruf S, jadi misalkan API SN. Nah kalau sekarang itu, mayoritas kualitas oli-oli mesin di Indonesia itu sudah pada kualitas level API SN. Artinya sudah memenuhi kualitas mesin bensin terbaru. Nah kalau mesin Diesel itu diawali huruf C, kalau di Indonesia itu saat ini CI4 sudah paling bagus ya," beber Rizal.
Kode JASO MB pada kemasan belakang botol oli Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Dengan memastikan penggunaan oli yang sesuai rekomendasi pabrikan, maka akan membuat mesin mobil menjadi lebih sehat dikarenakan sesuai secara spesifikasi olinya.
ADVERTISEMENT
***