Mitos atau Fakta, Kapur Barus Bisa Naikkan Oktan BBM Motor?

22 Januari 2021 5:59 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapur barus atau kamper untuk basmi tikus Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kapur barus atau kamper untuk basmi tikus Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belum lama ini ramai di media sosial tips otomotif ringan, mendongkrak tenaga motor lewat meningkatkan nilai oktan BBM. Caranya mudah, dengan menyelipkan butiran kapur barus atau kamper ke sela-sela filter udara.
ADVERTISEMENT
Langkah tersebut diyakini sebagai doping yang bisa memacu performa, tarikan enteng lebih bertenaga. Lantaran kapur barus yang menyublim, kemudian bercampur dengan udara masuk ke ruang bakar, mampu meningkatkan nilai oktan bahan bakar.
Kapur barus atau kamper yang diletakkan di kolong motor Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Lalu mitos atau fakta langkah tersebut?
Kepada kumparan, Joddy Ario, penggawa bengkel spesialis motor JDM Project mengatakan, hal tersebut sebaiknya tak perlu ditiru, sebab belum ada riset yang membuktikan khasiat kapur barus yang dicampur ke bensin.
"Sebenarnya sudah lama banget hal ini, kapur barus kan kandungannya ada napthalene-nya, yang disinyalir bisa mengubah tingkat kandungan oktan, jadi ada efek lebih irit atau makin ngacir, itu hanya main-main saran saya jangan diikuti," katanya.
Kapur barus atau kamper yang diletakkan di kolong motor Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Sesuai pengalamannya menurut Joddy, menggunakan zat padat tersebut bisa merugikan. Sebab kapur barus lama kelamaan mengecil dan hancur menjadi partikel kecil karena menyublim.
ADVERTISEMENT
Apabila diletakkan di filter udara, kemudian masuk ke dalam saluran intake, bisa mengakibatkan pembakaran jadi tidak sempurna. Tarikan yang sebelumnya normal jadi terganggu.
"Atau dulu suka dicemplungin ke tangki bensin, itu tanpa disadari bisa mampat saluran bensinnya, jangka panjangnya justru bisa merusak," terangnya lagi.
Kapur barus atau kamper yang diletakkan di kolong motor Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan

Kapur barus berbahaya bagi kesehatan

Lebih dari itu, kapur barus termasuk zat beracun bagi manusia dan hewan, bisa menyebabkan efek buruk bagi kesehatan seperti sakit kepala, mual, iritasi mata dan hidung.
Kandungan naphthalene juga bersifat karsinogen, demikian seperti mengutip keterangan resmi Departemen Kesehatan Louisiana. Oleh karena itu, gas buang yang mengandung naphthalene dari kapur barus bisa membahayakan.
Ilustrasi mekanik sedang melakukan servis motor Foto: Istimewa
Joddy menyarankan, agar performa motor terjaga, sebaiknya gunakan bahan bakar sesuai nilai perbandingan kompresi. Lebih mudah lagi ikuti anjuran buku petunjuk pemakaian.
ADVERTISEMENT
"Lakukan perawatan yang semestinya, servis, tune up, gurah, pakai oli yang sesuai peruntukkan mesin. Intinya selama perawatan berkalanya tepat, pasti selalu berperforma," pungkasnya.