Menjawab Keraguan, Toyota Supra Ini Berhasil Dimodifikasi Hingga 1.033 dk

7 April 2020 15:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tampilan depan Toyota GR Supra Fredric Aasbo Foto: dok. Autoindustriya
zoom-in-whitePerbesar
Tampilan depan Toyota GR Supra Fredric Aasbo Foto: dok. Autoindustriya
ADVERTISEMENT
Kehadiran Toyota Supra generasi kelima yang meluncur pada tahun lalu, sering dianggap sebelah mata oleh para pecintanya. Penggunaan mesin yang sama seperti BMW dianggap tidak akan mampu menyamai kesuksesan mesin 2JZ yang terbenam pada Supra generasi keempat.
ADVERTISEMENT
Ya, mesin dengan kode B58 6 silinder berkapasitas 3.0 liter yang saat ini terbenam di Supra A90, dianggap tidak akan mampu ditingkatkan tenaganya hingga 700 atau bahkan sampai 1.000 dk seperti mesin 2JZ dahulu.
Namun, seorang drifter profesional asal Norwegia, Fredric Aasbo, mencoba menjawab keraguan tersebut. Dirinya sukses menyulap sebuah Toyota GR Supra hingga mampu menghasilkan tenaga mencapai 1.000 dk.
Tampilan samping Toyota GR Supra Fredric Aasbo Foto: dok. Autoindustriya
Mobil yang rencananya akan dirinya gunakan untuk ikut serta di ajang Formula Drift itu merupakan hasil modifikasi dari tim balap Papadakis Racing.

Mempertahankan crankshaft asli

Menyoal modifikasinya, ubahan yang dilakukan oleh Papadakis Racing tidak hanya meliputi pada bagian mesin saja, namun juga pada bagian komputer atau ECU, suspensi, pengendalian, hingga pengereman.
ADVERTISEMENT
Pada bagian jeroan mesin, memang pihak Papadakis Racing tidak mengungkap ubahannya secara detail, namun mereka memastikan bahwa crankshaft asli bawaan pabrik masih dipertahankan, hanya pada bagian batang dan piston telah ditingkatkan.
Sementara pada bagian pendukung lainnya, Toyota Supra ini juga dibekali dengan perangkat ECU keluaran AEM Infinity, valvetrain aftermarket keluaran Supertech Performance, sistem injeksi bahan bakar dari AEM, serta peningkatan pada bagian turbocharger yang kini mengadopsi merek BorgWarner.
Tidak cukup sampai disitu, beberapa pendukung lainnya di bagian mesin, seperti manifold, knalpot, harness atau kabel elektrikal pun diubah menjadi khusus spesifikasi balap.
Dengan ubahan yang signifikan itu, mobil ini diklaim mampu memuntahkan tenaga hingga 1.033 dk dan torsi puncak 1.231 Nm dengan penggunaan bahan bakar Ethanol beroktan 114.
Toyota GR Supra Fredric Aasbo Foto: dok. Autoindustriya
Untuk menyeimbangkan tenaga dan torsi besar itu, Papadakis Racing membenamkan sistem transmisi Dogbox empat percepatan milik Gforce GSR dengan gigi lurus dan flywheel khusus. Pada bagian driveshaft, pihak Papadakis Racing juga mengadopsi bahan serat karbon.
ADVERTISEMENT
Lalu, agar mobil mudah dikendalikan, mobil ini menggunakan sistem suspensi keluaran RSR yang dipadukan dengan posisi kemudi baru yang telah dioptimalkan.
Sebagai sebuah hal umum yang terjadi pada mobil balap, Papadakis Racing juga telah melucuti bagian dalam mobil ini, beberapa komponen dan hal yang tidak penting pun turut ditanggalkan. Penggunaan roll cage berspesifikasi tinggi pun sudah menjadi kewajiban yang harus diaplikasikan bagi mobil balap ini.
Tampilan belakang Toyota GR Supra Fredric Aasbo Foto: dok. Autoindustriya

Penggunaan velg lebar agar mobil lebih grip dengan aspal

Pada bagian luarnya, Papadakis Racing menyematkan velg berukuran lebar yang dibungkus dengan ban balap keluaran Nitto guna membuat pengendalian mobil menjadi lebih baik. Dengan penggunaan velg berukuran cukup lebar itu, mau tidak mau mobil ini juga harus mendapatkan ubahan pada bagian fender-nya.
ADVERTISEMENT
Untuk desain body kit dan wide body pada bagian fender, Papadakis Racing bekerja sama dengan desainer otomotif asal Filipina, John Sibal, untuk mendesainnya.
Wide body pada Toyota GR Supra Fredric Aasbo Foto: dok. Autoindustriya
Terakhir, untuk membungkus bodi luar dari GR Supra buas ini, Papadakis Racing menggunakan livery khas merek minuman berenergi Rockstar, yaitu warna kuning hitam yang merupakan sponsor utama Aasbo.

Batal debut perdana di Formula Drift 2020 akibat corona

Toyota Supra ini sendiri, rencananya telah disiapkan oleh Papadakis Racing dan Aasbo untuk digunakkan pada ajang Formula Drift 2020 yang awalnya akan digelar di Long Beach, Amerika Serikat. Namun akibat dari meningkatnya pandemi virus corona yang terjadi di seluruh dunia, maka mau tidak mau aksi perdana dari mobil ini pun harus ditunda mengikuti penundaan ajang tersebut.
ADVERTISEMENT
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!