Kenali Bahaya Teknik Slipstream di Jalan Raya

6 Mei 2022 11:06 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan melintas di jalan tol Ngawi - Kertosono di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (5/5/2022). Foto: ANTARA FOTO/Siswowidodo
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan melintas di jalan tol Ngawi - Kertosono di wilayah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Kamis (5/5/2022). Foto: ANTARA FOTO/Siswowidodo
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ada banyak cara yang dilakukan oleh pemilik kendaraan untuk meningkatkan efisiensi penggunaan BBM. Salah satunya ada saja yang menerapkan teknik slipstream.
ADVERTISEMENT
Namun teknik ini sangat berbahaya jika dilakukan di jalan raya atau jalan tol. Nah, sebelum membahas lebih jauh soal bahayanya, tidak ada salahnya untuk mengetahui soal teknik tersebut. Teknik berkendara ini umumnya dilakukan di ajang balapan.
Slipstreaming merupakan sebuah metode untuk mendapatkan dan menyimpan energi atau tenaga yang tujuannya untuk meringankan kinerja beban mesin, teknik ini umum digunakan pada ajang balap mobil dan motor,” ujar Pendiri sekaligus Instruktur Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), Jusri Pulubuhu kepada kumparan.
Karena kinerja beban mesin lebih ringan serta hambatan angin yang diterima oleh kendaraan di belakang yang menempel kendaraan di depan lebih kecil, membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih sedikit.
Foto udara kendaraan Gerbang Tol Pamulihan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Pamulihan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022). Foto: ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
Tetapi, perlu diingat bahwa teknik berkendara seperti ini haram hukumnya dipraktikkan saat di jalan raya.
ADVERTISEMENT
“Di dalam pemahaman road safety bahwa perilaku tersebut adalah tindakan yang tidak bertanggung jawab sama sekali terhadap diri sendiri maupun pengguna jalan lainnya,” imbuh Jusri.
Bahkan, penerapan teknik slipstream, meski tidak dilarang dalam dunia balapan, penggunanya tetap saja terbatas. Misalnya biasanya hanya pada trek lurus dan panjang, selain itu balapan diadakan pada arena tertutup atau closed track. Hal tersebut menyangkut masalah perhitungan keselamatan.
“Di jalan raya jelas sangat berbahaya. Selain tidak ada jarak aman dengan kendaraan di depannya, bidang pandang pengendara di belakangnya juga jadi terbatas. Selain itu tidak seperti di sirkuit di mana situasinya sudah pasti dan berulang-ulang, di jalan raya tidak bisa menebak situasinya, ini berpotensi kecelakaan,” papar Jusri.
ADVERTISEMENT
Jusri menyebut jika dalih menggunakan teknik slipstream hanya untuk menghemat konsumsi bahan bakar bisa menggunakan cara yang lebih aman dan tepat.
Salah satunya dengan menerapkan teknik eco riding atau eco driving dengan menjaga putaran mesin ideal dan tidak sering melakukan manuver ekstrem ketika berkendara.
***