Kapan Bus Listrik Garapan Isuzu dan ITB Diperkenalkan?
ADVERTISEMENT
PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) bersama Institut Teknologi Bandung (ITB) dan karoseri Laksana merancang konversi bus ke listrik dengan menggunakan platform Isuzu NQR70.
ADVERTISEMENT
Division Head of Business Strategy Division PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), Attias Asril menuturkan, kendaraan tersebut masih dalam tahap penyempurnaan sebelum dikirimkan ke karoseri.
“Isuzu dan ITB masih dalam tahap awal dan sedang mencari serta menggali kebutuhannya dari sisi customer. Sisi safety-nya juga tengah disempurnakan dan dipelajari,” ujarnya kepada kumparan belum lama ini.
Ia menambahkan, sasis dan beberapa komponennya sudah selesai dikonversi dan sedang menjalani tahap uji internal. Saat ini, pengereman dan modul baterai jadi fokus utama penyempurnaannya.
“Modul-modulnya itu masih perlu disempurnakan sebelum masuk ke dalam tahap produksi. Mungkin, akhir tahun ini kita sudah bisa melihat produknya,” katanya.
Ubahan yang dilakukan untuk mengonversi Isuzu NQR70 jadi bus listrik cukup beragam. Pertama adalah melakukan penguatan di sisi tengah sasis yang digunakan sebagai tempat baterai. Suspensinya pun ikut disesuaikan.
ADVERTISEMENT
Bus medium ini nantinya punya kapasitas baterai 100 kWh. Kapasitas baterainya kecil untuk mengakali bobot bus yang diperbolehkan di jalanan Indonesia.
Oleh karenanya, ITB memasang range extender untuk memaksimalkan jarak tempuh yang hanya mencapai 100 kilometer bila menggunakan energi dari baterai saja. Pengisian dayanya sendiri butuh waktu empat jam menggunakan charger biasa dan satu jam dengan fast charging.
Motornya sendiri menggunakan permanent synchronous magnet motor (PMSM) yang mampu memuntahkan tenaga 160 hp dengan torsi berkisar 300 hingga 2.000 Nm tergantung setelan rasio yang diinginkan. Kecepatan maksimumnya mencapai 80 km/jam.
Sistem pengkondisian udara (AC) akan disuplai oleh PT INKA. Nantinya, AC ini punya fungsi ganda yakni sebagai pendingin kabin serta sistem elektrikal bus.
ADVERTISEMENT