Jangan Diabaikan, Ini Gejala-gejala Suspensi Motor Wajib Diganti

31 Maret 2020 17:03 WIB

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Suspensi Aftermarket Skuter Matik Gambot Foto: Bangkit Jaya Putra/.kumparan
Suspensi Aftermarket Skuter Matik Gambot Foto: Bangkit Jaya Putra/.kumparan
ADVERTISEMENT

Kenyamanan saat berkendara turut dipengaruhi oleh kondisi suspensi atau shockbreaker yang 'sehat'. Maka dari itu menjadi penting untuk bisa mengetahui lebih dini, kapan komponen ini sudah harus diganti.

ADVERTISEMENT

Dijelaskan Eddy Saputra, Director Authorized Ohlins Indonesia, memaksakan suspensi rusak bukan hanya soal kenyamanan namun juga bisa berbahaya untuk keselamatan.

"Sesuai fungsi suspensi itu sendiri, untuk meredam guncangan. Jadi, ketika sudah tak lagi berfungsi baik wajib diperbaiki atau diganti," kata Eddy kepada kumparan beberapa waktu lalu.

Coba berbagi saran, Eddy setidaknya membeberkan ada tiga tanda ketika suspensi sudah tak lagi berfungsi normal alias minta diganti.

1. Bantingan suspensi mengayun

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Tampilan suspensi belakang Yamaha Scorpio Cafe Racer. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan

Dari sisi pemakaian, suspensi belakang lebih sering bekerja keras, karena hampir semua berat motor dan pengendara bertumpu ada suspensi belakang. Nah, biasanya efek yang ditimbulkan suspensi rusak adalah karakter bantingan yang limbung

"Misalnya setelah lubang atau polisi tidur bagian belakang berayun-ayun istilahnya bouncing, itu berarti suspensi sudah rusak, karena peredamannya sudah tak lagi maksimal," kata Eddy.

ADVERTISEMENT

2. Kebocoran

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Ilustrasi suspensi motor mengalami kebocoran Foto: Istimewa

Yang satu ini cukup mudah untuk mengetahuinya, hanya tinggal melihat pada bagian suspensi apakah kondisinya mengeluarkan oli. Sentuh saja sedikit untuk memastikan apakah ada oli yang bocor.

"Ada dua tanda untuk melihat volume oli suspensi yang pas. Pertama bisa lihat dari kebocoran, ini mudah. Yang kedua ada namanya oli suspensi aus, ini agak sulit mendeteksinya tapi kalau orang yang sensitif sudah tau." tambah dia.

3. Bantingan keras

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Suspensi belakang Kawasaki W175 TR Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan

Maksudnya kata Eddy, ketika berkendara melalui jalan keriting atau minimal yang cukup banyak ditemui adalah polisi tidur, suspensi tak lagi terasa empuk cenderung keras.

"Peredaman sudah tidak baik, istilahnya di bengkel suspensi sudah tidak bermain. Untuk suspensi yang adjustable mungkin bisa bisa disetel, kalau yang belum kan ini cukup menyiksa," paparnya.

ADVERTISEMENT

Cek tiap 10 ribu km

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Suspensi Aftermarket Skuter Matik Gambot Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan

Eddy juga menyarankan kepada pemilik sepeda motor untuk melakukan perawatan suspensi secara berkala setiap satu tahun atau 10 ribu km sekali.

"Rajin membersihkan ketika suspensi kotor terkena hujan. Kemudian dari cara berkendara juga berpengaruh, semakin bawa kendaraannya kasar, semakin cepat juga untuk kerusakannya," imbuhnya.