Agar Pemula Mahir Mengendarai Motor Trail, Pahami 4 Aturan Mainnya

17 Desember 2017 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kawasaki KLX 150 (Foto: Istimewa)
zoom-in-whitePerbesar
Kawasaki KLX 150 (Foto: Istimewa)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketenaran motor dual purpose menjadi tren baru di Indonesia, selain untuk mobilitas sehari-hari, penggunanya dapat menggunakan si kuda besi untuk memuaskan hobi menjajal jalur off-road.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat mulai mencoba motor dual purpose ke medan off-road.
Mendapat kesempatan berbincang dengan Jusri Pulubuhu, Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting, kumparanOTO menemukan bahwa penggunaan motor ini akan jauh berbeda saat digunakan di jalan aspal dan medan off-road.
Apa saja hal yang harus diperhatikan sebelum menjajal dua lintasan yang bermedan berbeda? Berikut 4 hal yang bisa menjadi perhatian kamu.
1. Latih riding skill
KLX 150 BF (Foto: Kawasaki)
zoom-in-whitePerbesar
KLX 150 BF (Foto: Kawasaki)
Mencakup menyesuaikan postur berkendara, mengatur posisi duduk, dan gaya bekendara, riding skill saat berkendara di medan off-road akan berbeda saat berkendara di jalan aspal.
Saat melintasi medan yang tanah yang berbatu, diperlukan keterampilan untuk menjaga stabilitas motor. Mulai dari kontrol bukaan gas, bukaan kopling, serta pengereman yang dianjurkan bertahap dan lembut.
ADVERTISEMENT
Jusri menambahkan, saat masuk kondisi medan yang tidak stabil, pastikan kamu menggunakan putaran mesin rendah, namun dalam penggunaan off-road, posisi gigi tidaklah haru selalu terendah.
Apabila saat kondisi normal (jalan aspal) putaran mesin rendah bisa dimaksimalkan dengan gigi satu, namun saat kondisi off-road, rpm rendah bisa digunakan dengan posisi gigi di atasnya. Tentu saja hal ini tetap tergantung medan yang akan dilalui.
2. Lengkapi diri dengan perlengkapan keselamatan
Honda CRF150L (Foto: Fanny Wardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Honda CRF150L (Foto: Fanny Wardhani/kumparan)
Helm full face, sarung tangan tertutup -bukan half cut, sepatu boots, dan pakaian yang dilengkapi protector sebaiknya dipersiapkan jika ingin menjajal medan off-road.
Pada akhirnya, apa pun bentukan medan yang akan dihadapi, keselamatan menjadi hal yang harus diprioritaskan. Khusus di medan off-road, rintangan dan permukaan jalan yang beraneka ragam tentu akan dihadapi.
ADVERTISEMENT
Jusri juga sebenarnya merekomendasikan untuk selalu menggunakan helm full face terlepas dari apa pun medan yang dihadapi. Helm full face dapat menghindarkan kita dari cidera pada wajah dan rahang saat terjadi tumbukan dengan permukaan tanah atau material lain yang keras.
Kemudian sepatu boots untuk melindungi betis, tulang kering hingga telapak kaki juga sebaiknya dipilih. Kemudia sarung tangan juga harus dipilih yang menutupi ujung jari hingga tulang tangan untuk melindungi benda yang berterbangan atau pun untuk meredam benturan jia terjatuh agar tangan terhindar dari cidera yang serius.
Sementara itu penggunaan protector juga dianjurkan untuk meminimalisir kemungkinan cidera saat benturan langsung dengan material atau permukaan yang keras.
3. Kenali kondisi medan
Jalan Trans Papua yang dijajal Jokowi dengan trail (Foto: Dok. Kementerian PU)
zoom-in-whitePerbesar
Jalan Trans Papua yang dijajal Jokowi dengan trail (Foto: Dok. Kementerian PU)
Untuk melintasi medan off-road, Jusri juga menjelaskan dibutuhkan perencanaan yang sempurna.
ADVERTISEMENT
Hal ini diperlukan, karena nantinya akan berpengaruh terhadap keputusan manuver yang akan diambil pengendara saat menjajal berbagai halangan di jalanan tanah.
4. Melatih keseimbangan berkendara
Dalam kondisi medan yang labil, keseimbangan berkendara menjadi hal penting.
"Harus dinamis, artinya lebih dinamis saat berkendara di jalanan aspal," ungkap Jusri.
Keseimbangan berkendara dapat ditingkatkan dengan menjaga manuver yang meliputi akselerasi, deselerasi, pengereman, dan cornering.
Saat kondisi permukaan jalan dinilai dapat mengurangi traksi, hindari untuk membuka gas secara tiba-tiba atau melakukan pengereman secara mendadak untuk menghindar dari gejala spin -ban mengunci akibat roda tidak dapat grip di permukaan jalan.
Pada kondisi tertentu juga diharuskan untuk merubah posisi duduk, seperti saat melintas bebatuan, dianjurkan posisi setengah jongkok agar getaran pada permukaan keras dapat teredam dengan baik.
ADVERTISEMENT
Hal yang sama dilakukan ketika menghadapi jalan menanjak, posisi badan diharuskan condong ke depan untuk mempermudah kerja motor dan sebaliknya saat menjajal turunan, posisi badan condong ke belakang.