Warga di Lereng Gunung Merapi Keluhkan Jalur Evakuasi Rusak
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Jalur evakuasi di Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, dilaporkan rusak. Padahal jalur tersebut diperlukan masyarakat apabila sewaktu-waktu terjadi erupsi di Gunung Merapi .
ADVERTISEMENT
"Kita ada jalur evakuasi tersendiri di sebelah barat itu. Namun rusak dan tidak dimungkinkan jalur evakuasi. Mohon diperbaiki karena khawatir tidak bisa dilewati," kata salah seorang warga bernama Rahmat Wahyudi yang tergabung di Komunitas Siaga Merapi di Balai Desa Glagaharjo, Kamis (9/7).
Selain jalan yang rusak, Rahmat mengatakan jalur evakuasi tersebut mayoritas sempit. Hal itu dikhawatirkan membuat masyarakat kesulitan ketika melakukan evakuasi.
"Jalur evakuasi ketika terjadi hal-hal tidak diinginkan mengungsi ke bawah kami hanya khawatir jalan terlalu sempit karena warga semua turun," ucap dia.
Sementara Dukuh Kalitengah Lor, Suwondo, menjelaskan rusaknya jalur evakuasi itu karena sering dilintasi oleh truk.
"Memang jalan tersebut (jalur evakuasi) sering dilewati truk. Jalanan rusak dan warga jarang melintas di sana. Namun jika untuk kebutuhan evakuasi, kami harap jalur tersebut diperbaiki," kata Suwondo.
ADVERTISEMENT
Sedangkan menurut Kepala Pelaksana BPBD Sleman , Djoko Supriyanto, jalur evakuasi yang rusak mayoritas berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3.
Perbaikan di kawasan tersebut terbentur dengan peraturan BNPB bahwa KRB 3 tidak boleh ada pembangunan.
"Di KRB 3 terbentur peraturan BNPB KRB 3 tidak boleh dibangun itu menjadi kendala Kabupaten Sleman untuk membangun memperbaiki jalur evakuasi KRB 3," ujar Djoko.
Demi mengatasi hal itu, Pemkab Sleman telah membuat SK Bupati tentang jalur evakuasi. Dengan SK tersebut, maka jalur evakuasi bisa segera diperbaiki.
"Kabupaten Sleman sudah menetapkan jalur evakuasi dengan SK Bupati sehingga dengan penetapan SK Bupati bisa memperbaiki jalur evakuasi di KRB 3," ujarnya.
Deputi Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan menegaskan jika Gunung Merapi erupsi, jalur evakuasi harus bebas dari kendaraan yang tidak berkepentingan dalam proses evakuasi.
ADVERTISEMENT
"Jalur evakuasi namanya jalan kalau tidak ada bencana bisa digunakan semua orang untuk pergi ke sawah dan juga penambangan. Tetapi saat terjadi bencana dan darurat jalan tersebut harus clear dan bebas hiruk pikuk (truk) pertambangan (pasir)," ujarnya.