Warga Aceh Diminta Cegah Karhutla: Jangan Sampai Cucu Lihat Harimau di YouTube

23 Maret 2021 18:19 WIB

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Gubernur Aceh Nova Iriansyah (tengah) dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Karhutla, di Polda Aceh, Selasa (23/3). Foto: Humas Pemprov Aceh
Gubernur Aceh Nova Iriansyah (tengah) dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Karhutla, di Polda Aceh, Selasa (23/3). Foto: Humas Pemprov Aceh
ADVERTISEMENT

Gubernur Aceh Nova Iriansyah menilai keterlibatan masyarakat dalam menanggulangi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Aceh masih minim. Padahal, keterlibatan masyarakat sangat efektif untuk mencegah kebakaran.

ADVERTISEMENT

“Kalau budaya ini sudah terbangun (peran masyarakat) insyaallah penanggulangan karhutla secara permanen tidak lagi hanya sebatas mimpi. Karena begitu ada karhutla langsung ditindaklanjuti warga setempat,” ujar Nova Iriansyah dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Karhutla yang digelar secara offline dan online di Polda Aceh, Banda Aceh, Selasa (23/3).

Nova mengatakan, kolaborasi dan komunikasi yang baik antar unsur di pemerintahan dan masyarakat, sangat penting dalam mencegah dan menanggulangi karhutla secara cepat dan optimal. Selain itu, peran aparatur yang ditugaskan juga perlu terus dimaksimalkan.

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Gubernur Aceh Nova Iriansyah. Foto: Dok. Istimewa

“Dengan TNI, Kepolisian, bahkan Kejaksaan ini menjadi tugas khusus, kita setiap tahun diingatkan oleh Pak Presiden untuk berkoordinasi antar pihak. Dan ini sudah menjadi tugas prioritas para pihak di wilayah masing-masing,” kata Nova.

ADVERTISEMENT

Nova menyebutkan, Aceh memiliki lahan gambut seluas 338 ribu hektar, dengan 150 ribu hektar di antaranya merupakan lahan budi daya yang tersebar di sepanjang pantai barat-selatan. Ia mengatakan, daerah tersebut rawan sekali terjadi kebakaran akibat pembukaan lahan perkebunan oleh masyarakat.

“Bahkan hal yang sama juga tidak mustahil dilakukan oleh pihak perusahaan perkebunan atau HTI (Hutan Tanaman Industri),” tutur Nova.

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Kabut asap akibat karhutla di Aceh Barat Foto: ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Untuk mengantisipasi masalah tersebut, pihaknya terus memaksimalkan tugas personel polisi hutan dan pengamanan hutan untuk mendeteksi secara dini terjadinya pembakaran.

Pihaknya kini sudah berupaya untuk terus meningkatkan jumlah personel dengan cara mengirimkan surat kepada Kementerian Lingkungan Hidup agar dapat dapat membentuk Daerah Operasi Manggala Agni di Aceh.

Nova juga meminta kementerian terkait untuk menginstruksikan perusahaan perkebunan agar melibatkan diri mencegah terjadinya Karhutla.

ADVERTISEMENT

“Inilah yang merupakan salah satu tantangan kita bersama, yang mesti kita waspadai dan sikapi dengan cepat,” imbuhnya.

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Petugas memeriksa bangkai harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) yang ditemukan mati di kawasan perkebunan masyarakat di Kecamatan Trumon, Kabupaten Aceh Selatan, Aceh, Senin (29/6/2020). Foto: Hafizdhah/ANTARA

Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Achmad Marzuki mengatakan berdasarkan Instruksi Presiden upaya pencegahan harus diprioritaskan dalam penanganan kebakaran hutan dan lahan. Menurutnya, upaya tersebut dapat dimaksimalkan jika peran masyarakat bisa lebih besar daripada personel TNI Polri sekalipun.

“Seharusnya keterlibatan TNI-Polri 30 persen, masyarakat 70 persen. Tapi kenyataannya di lapangan terbalik, masih banyak keterlibatan Babinsa dan Bhabinkamtibmas,” kata Mayjen Achmad Marzuki.

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada . Foto: Dok. Humas Polda Aceh

Selain itu, Pangdam IM tersebut juga meminta aparatur di lapangan, baik TNI Polri sampai perangkat desa, untuk terus mengedukasi masyarakat dan perusahaan tentang bahayanya kebakaran hutan baik secara kesehatan maupun ekonomi.

Sementara itu, Kapolda Aceh, Irjen Pol Wahyu Widada, mengatakan peran pemerintah daerah dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota sangat penting dalam penanganan masalah Karhutla. Ia berharap pemerintah daerah dapat memberi dukungannya melalui pengadaan alat dan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menanggulangi kebakaran hutan dan lahan.

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Ilustrasi kebakaran hutan. Foto: ANTARA FOTO/Bayu Pratama S

Sebut Wahyu, perusahaan yang beroperasi di bidang kehutanan juga perlu menyiapkan SDM dan sarana prasarana untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya Karhutla. Peran serta perusahaan tersebut telah diatur dalam regulasi yang berlaku. Ia pun berharap Pemda dapat mengawal peran serta perusahaan-perusahaan tersebut.

ADVERTISEMENT

“Ada beberapa upaya pencegahan yang sudah kita lakukan dari pihak kepolisian, yaitu, melakukan operasi taman nusa dua, operasi bina taruna seulawah, melakukan mapping penanganan Karhutla,”kata Wahyu.

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Ilustrasi pemadaman karhutla. Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman

Wahyu mengatakan, upaya pencegahan karhutla juga dilakukan Kepolisian dan TNI melalui edukasi masyarakat, patroli dan pemadaman. Ia menyebutkan kegiatan edukasi selama tahun 2021 ini sudah dilakukan sebanyak 45.501 kali, sebanyak 127.262 kali untuk kegiatan patroli dan 548 kali melakukan pemadaman.

“Mari sama-sama kita memiliki kepekaan dan kepedulian untuk penanganan Karhutla, ini adalah kepentingan anak cucu kita. Jangan sampai kita kehilangan hutan dan kehidupan ekosistem kehidupan di dalamnya. Jangan sampai anak cucu kita melihat harimau hanya dapat di YouTube,” kata Wahyu.