Wagub DKI Minta Transjakarta Kaji Pengadaan Kedai Kopi di Halte Harmoni

18 Agustus 2022 21:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wagub DKI Jakarta Riza Patria menjadi Inspektur Apel Kebangsaan Tahun 2022 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (15/8/2022).  Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wagub DKI Jakarta Riza Patria menjadi Inspektur Apel Kebangsaan Tahun 2022 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Senin (15/8/2022). Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta PT Transjakarta mengkaji ulang pengadaan kedai kopi di Halte Harmoni. Sebab adanya kedai kopi itu semakin membuat antrean panjang.
ADVERTISEMENT
“Jadi nanti kami akan minta Transjakarta melakukan evaluasi kembali. Sekarang kalau dirasa justru mempersempit ruang, mengganggu, akan kita tindak lanjuti akan kita evaluasi, masukan ini menjadi baik bagi kami,” kata Riza kepada wartawan di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (18/8).
Riza menjelaskan, semua kedai kopi itu dibuat agar masyarakat memiliki kemudahan untuk membeli kopi di kawasan stasiun sentral.
Namun, di luar ekspektasinya, kedai kopi itu malah membuat antrean masyarakat yang hendak pulang karena banyak warga berdesak-desakan.
“Semula hadirnya kedai di halte untuk membantu memberikan pelayanan kepada warga yang sambil menunggu mungkin bisa sambil ngopi, bisa ada internet,” jelasnya.
Maka dari itu, untuk menghindari penumpukan penumpang, Riza meminta Transjakarta mengevaluasi tempat secara menyeluruh sebelum membangun sebuah fasilitas.
ADVERTISEMENT
“Nanti, Transjakarta dicek space yang dibutuhkan berapa yang terpakai untuk kedai kopi sejauh mana manfaat dari kopi di situ akan dievaluasi,” jelasnya.
Sejumlah penumpang melintas di dekat gerai kopi di Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2022). Foto: Ananta Erlangga/kumparan
Sejumlah penumpang di Halte Harmoni, Jakarta Pusat, Selasa (16/8/2022). Foto: Ananta Erlangga/kumparan
Namun ramainya kritik terhadap kedai kopi di Halte Harmoni, Riza melihat fenomena ini menunjukkan bahwa masyarakat memang lebih dominan menggunakan transportasi umum.
“Tapi kalau sekarang dianggap hadirnya kedai tersebut mempersempit space halte karena semakin tingginya warga Jakarta yang minat menggunakan Transjakarta tentu kita senang tingginya masyarakat yang terus menggunakan transportasi publik,” tuturnya.
Sebelumnya, kumparan juga sempat melihat langsung bagaimana kondisi Halte Harmoni saat jam pulang kerja.
Sebagai halte sentral, antrean panjang penumpang di sana merupakan pemandangan lumrah. Biasanya, halte akan mulai dipadati penumpang sejak pukul 17.00 WIB.
ADVERTISEMENT