Video: Pasar Tasik Tanah Abang Akan Dicor Lantai Beton Biar Tak Becek

18 April 2018 11:44 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penataan kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat terus dikebut Pemprov DKI Jakarta. Selain merevitalisasi Pasar Blok G dan Jalan Jati Baru, keberadaan Pasar Tasik di belakang Pasar Blok G atau yang dikenal dengan kawasan Bongkaran Tanah Abang, juga akan masuk dalam rencana penataan.
ADVERTISEMENT
Pasar Tasik yang biasanya beroperasi setiap Senin dan Kamis ini akhirnya dipindahkan ke kawasan Jalan Cideng Timur, Jakarta Pusat. Lahan seluas kurang lebih satu hektar tersebut akan digunakan para pedagang untuk berjualan. Relokasi dilakukan lantaran lahan yang digunakan sebelumnya, merupakan lahan sengketa PT KAI dengan pihak swasta.
Lahan Pasar Tasik. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
Pantauan kumparan (kumparan.com) di lokasi, Rabu (18/4) pagi, sebuah alat berat sedang meratakan permukaan tanah di lokasi baru. Pengelola pasar akan mengecor lahan dengan lantai beton.
Ditemui di lokasi, koordinator Pasar Tasik, Dodi, menjelaskan, pengecoran permanen dilakukan agar kondisi pasar lebih bersih dan terawat, khususnya saat turun hujan.
"Ini kita buat seperti Bongkaran dulu kumuh tapi kita lakukan cor dulu, kalau hujan becek, kalau panas debunya minta ampun. Akhirnya kita perbaiki dengan kesepakatan dengan pengelola," ujar Dodi kepada kumparan, di Jalan Cideng Timur, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Pria yang mengaku sebagai penggagas sekaligus saksi awal pedagang Pasar Tasik di bongkaran ini menuturkan, walaupun direlokasi, antusiasme pedagang Pasar Tasik cukup tinggi. Sejak dua kali dibuka, yakni pada Senin dan Kamis lalu, ratusan pedagang sudah berpindah.
Lahan Pasar Tasik. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
"Antusias pedagang ada lebih 700 pedagang untuk di lokasi ini, bisa menampung 800 pedaganglah," ujar Dodi.
Namun, saat disinggung bagaimana proses persyaratan untuk mendaftarkan lapak, Dodi tidak banyak bicara. "Ada komunitas di sini, komunitas Pasar Tasik namanya kan ada macam-macam, intinya ada wadahnya untuk itu," ucap Dodi.
Hingga kini, setengah lahan telah dipenuhi batu kecil, untuk nantinya dilakukan pembetonan permukaan.
Kendati demikian, relokasi pasar ini menimbulkan keluhan dari berbagai pihak. Selain membuat kondisi jalan sempit, area sekitar lahan juga menghasilkan tumpukan sampah baru.
ADVERTISEMENT
Tak hanya itu, lahan ini juga hanya menyediakan satu akses pintu untuk kendaraan masuk dan keluar. Hal ini dikhawatirkan akan menimbulkan kemacetan parah.
"Kalau enggak buka saja, sudah padat begini nih lalu lintasnya, coba mas ke sini saja, besok lihat sendiri bagaimana macet dan semrawutnya," ujar Arni, warga yang sedang melintas di lokasi.