Tim Prabowo: Setelah Sontoloyo, Genderuwo, Apa Lagi Pak Jokowi?

9 November 2018 20:39 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Drajad Wibowo (Foto: dok. Agung Wibowo/medcom.id)
zoom-in-whitePerbesar
Drajad Wibowo (Foto: dok. Agung Wibowo/medcom.id)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Anggota Badan Pemenangan Prabowo-Sandi, Drajad Wibowo, mengaku heran dengan pernyataan Jokowi akhir-akhir ini. Setelah politikus sontoloyo kini, Jokowi melontarkan istilah politik genderuwo.
ADVERTISEMENT
"Alamak, saya heran kok Pak Jokowi akhir-akhir ini bahasanya menjadi aneh," kata Drajad di Media Centre Prabowo-Sandi, Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat (9/11).
"Habis sontoloyo, genderuwo habis ini apalagi Pak Jokowi. Saya rasa hal-hal seperti itu ya enggak produktiflah untuk dilakukan," sambungnya.
Drajad menjelaskan, apa yang disampaikan oleh kubu Prabowo-Sandi tak ada maksud untuk menakut-nakuti. Namun, kubu Prabowo-Sandi hanya berbicara fakta yang ada tentang kondisi Indonesia saat ini.
"Faktanya mobil ini lampunya enggak bagus remnya rusak. Ya masa kita membohongi rakyat dengan mengatakan remnya bagus. Ketika kita mengatakan ini loh rem-nya rusak, anunya enggak bagus itu bukan menakut-nakuti. Kita menyampaikan fakta apa adanya dan rakyat berhak tahu untuk itu," ungkap Drajad.
ADVERTISEMENT
Masyarakat Tegal berebut salaman dengan Jokowi di acara Pembagian Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Tegal, Jumat (9/11/2018). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat Tegal berebut salaman dengan Jokowi di acara Pembagian Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Tegal, Jumat (9/11/2018). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
Politikus PAN ini mengajak Jokowi-Ma'ruf dan timsesnya untuk berdebat pada hal-hal yang substantif bukan dengan istilah-istilah yang selama ini dikeluarkan Jokowi.
"Saya pengin mengajak Pak Jokowi dan timnya untuk ayo kita debat secara substantif daripada dengan istilah-istilah yang aneh-aneh seperti itu," pungkasnya.
Sebelumnya, Jokowi dalam kunjungan kerjanya ke Tegal, Jawa Tengah menyebut, saat ini banyak politikus yang banyak mempengaruhi tapi tak beretika. Menurut Jokowi, para politikus ini tidak memiliki sopan santun politik yang baik.
Jokowi mengaku heran mengapa politikus tersebut justru membuat masyarakatnya takut. Bukan sebaliknya, memberikan ketenangan kepada masyarakat.
"Masak masyarakatnya sendiri dibuat ketakutan? Enggak benar kan? Itu sering saya sampaikan, itu namanya politik genderuwo, nakut-nakuti," ucap Jokowi saat pembagian sertifikat tanah di Tegal, Jawa Tengah, Jumat (9/11).
ADVERTISEMENT