Susi Tenggelamkan Kapal di Natuna: China-Vietnam Tak Bisa Seenaknya

7 Oktober 2019 15:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Susi Pudjiastuti di Natuna. Foto: Indra Subagja/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Susi Pudjiastuti di Natuna. Foto: Indra Subagja/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti kembali menenggelamkan kapal asing pencuri ikan di laut Indonesia. Kali ini ada 7 kapal asing dari Vietnam dan China yang ditenggelamkan.
ADVERTISEMENT
“3, 2, 1 tenggelamkan!” kata Susi memberi aba-aba di atas kapal pengawas ikan KKP di Perairan Natuna, Kepri, Senin (7/10).
Hadir dalam penenggelaman kapal ini Dirjen PSDKP Agus Suherman, Koordinator Satgas 151 Mas Achmad Santosa, Kakor Polairud Irjen Zulkarnain, Dirjen Perikanan Tangkap Zulfikar, Bupati Natuna, jajaran TNI AL, dan lainnya.
Setelah aba-aba diberikan, proses penenggelaman kapal dilakukan. Kapal sebelumnya sudah dibolongi terlebih dahulu. Kapal yang ditenggelamkan ini sudah berkekuatan hukum tetap.
“China, Vietnam, Thailand tidak bisa seenaknya ambil ikan di Indonesia. Kalau mau ikan datang dan beli,” tandas Susi.
Susi Pudjiastuti di Natuna. Foto: Indra Subagja/kumparan
Susi juga menyampaikan pencuri ikan di laut Indonesia harus dibuat jera. Dia tak mau kapal itu pencuri bisa bebas berkeliaran lalu kembali mencuri ikan.
ADVERTISEMENT
“Ada 50-an lagi kapal pencuri yang belum inkrah. Saya berharap pengadilan menolak kasasi mereka,”kata Susi.
“Tangkap, hukum, kalau tidak mereka akan kembali lagi. Emang kita kurang kerjaan nangkepin mereka lagi. Penangkapan pencuri ikan akan menyejahterakan nelayan,” ujarnya.
Susi tak sembarang bicara, dulu di Natuna kapal pencuri ikan asing bertebaran. Mereka membuat harga tangkapan ikan nelayan menurun. Namun, setelah operasi illegal fishing yang digiatkan Susi, nelayan bisa tersenyum karena tangkapannya tak semurah dulu.
“Keberadaan mereka sudah seperti kota di laut. Dulu harga gurita hanya Rp 5 - 6 ribu, sekarang sampai Rp 50 ribu,” tegas dia.