Survei Median: Kinerja Ahok-Djarot Memuaskan Tapi Elektabilitas Rendah
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Lembaga survei Media Survei Nasional (Median) merilis survei terbaru soal elektabilitas dua paslon di Pilgub DKI Jakarta. Meski Anis-Sandi unggul dalam survei tersebut, ternyata lebih banyak pemilih yang mengakui kompetensi dan hasil kinerja Ahok-Djarot.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil survei tersebut, Sebanyak 44,9 persen pemilih menilai bahwa Ahok-Djarot paling mampu membenahi Jakarta sementara 40,6 persen pemilih menilai Anies-Sandi mampu membenahi Jakarta dan 14,6 persen tidak menjawab.
Dari segi program kerja, Ahok-Djarot juga lebih unggul dari pasangan Anies-Sandi. Sebanyak 46,1 persen pemilih menilai Ahok-Djarot memiliki program kerja yang bagus sementara yang menilai program kerja Anies-Sandi baik mencapai 39,3 persen. Sebanyak 65,9 responden menilai Ahok-Djarot merupakan paslon yang paling berpengalaman sementara hanya 23,2 persen menilai Anies-Sandi berpengalaman.
“Bahkan ketika ditanyakan terkait siapakah kandidat yang paling berpengalaman di antara keduanya, sebanyak 65,9 persen pemilih menilai bahwa Ahok-Djarot paling berpengalaman. Sementara yang menilai Anies-Sandi hanya 23,2 persen, dan sisanya 10,8 persen menjawab tidak tahu," kata Direktur Eksekutif Median, Rico Marbun dalam rilisnya kepada media, Senin (10/2).
ADVERTISEMENT
Menurut Rico, besarnya penilaian positif terhadap kompetensi pasangan Ahok-Djarot itu, membuat tingkat kepuasan warga terhadap kinerja Ahok-Djarot menurut survei masih cukup tinggi, yaitu mencapai 65,6 persen. Namun Rico menambahkan, tingginya kompetensi Ahok-Djarot dibandingkan Anies-Sandi di mata pemilih, tidak lantas berbanding lurus dengan tingkat elektabilitasnya.
Berdasarkan survei tersebut, elektabilitas Anies-Sandi mencapai 49,8 persen sementara Ahok-Djarot hanya 43,5 persen dan 6,7 persen responden belum menentukan pilihan.
Elektabilitas Anies-Sandi masih lebih tinggi karena paslon nomor tiga tersebut dianggap sebagai sosok antitesa yang sempurna dari pasangan Ahok-Djarot. Selain itu, stigma negatif terhadap Ahok-Djarot masih lebih tinggi dibandingkan Anies-Sandi.
"Kami kembali menemukan bahwa orang tidak mau memilih Ahok-Djarot karena faktor emosional (identitas dan karakter) sementara orang tidak mau memilih Anies-Sandi karena kurang berkenan dengan penilaian atas komptensi," ujar Rico.
ADVERTISEMENT