Sikap Puan Kini Sering Kritik Jokowi: Dinilai Aneh, Teman Separtai Mengkritik

6 Agustus 2021 14:20 WIB
·
waktu baca 3 menit

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Ketua DPR Puan Maharani. Foto: DPR RI
Ketua DPR Puan Maharani. Foto: DPR RI
ADVERTISEMENT

Ketua DPR Puan Maharani akhir-akhir ini cukup aktif dalam mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah, termasuk berkaitan dengan pandemi COVID-19.

ADVERTISEMENT

Sebut saja, Puan yang mendesak pemerintah melakukan langkah konkret dengan membuat terobosan baru membangun RS lapangan dan mengaktifkan kapal RS TNI Angkatan Laut. Begitu juga membangun sistem perlindungan nakes.

“Kesehatan mental nakes merupakan isu yang vital dan mendesak untuk diperhatikan pemerintah. Dengan tekanan kerja yang begitu besar, para nakes membutuhkan pelindungan fisik dan mental lebih besar lagi dari hari-hari biasa mereka bekerja,” tutur Puan, Jumat (9/7).

Lalu pernyataan Puan soal kebijakan PPKM Darurat harus memberikan pemahaman yang konstruktif ke masyarakat, dan berdasarkan data dan fakta dalam memberikan kepastian ke publik.

Show more

Puan juga memperingatkan pemerintahan Jokowi untuk memperbaiki komunikasi publiknya. Sebab, banyaknya menteri yang bicara dinilainya membuat bingung masyarakat.

"Perbaiki komunikasi publik, termasuk kejelasan siapa yang pegang komando komunikasi ini, terutama terkait dengan keputusan pemerintah," ujar Puan, Senin (19/7).

ADVERTISEMENT

“Kepastian dan kepercayaan kepada otoritas adalah dua hal yang sekarang semakin penting dan sangat dibutuhkan rakyat. Tumbuhkan dukungan rakyat dengan menjadi otoritas yang bisa dipercaya. Kalau rakyat percaya, program pemerintah akan otomatis diikuti,” lanjutnya.

Apakah ada maksud tertentu Puan yang kini mulai sering mengkritik pemerintahan Jokowi?

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Adi Prayitno, Pengamat Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno, meyakini Puan memiliki maksud dan tujuan tertentu. Ia melihat pesan politik yang coba disampaikan Puan adalah partai-partai politik, khususnya yang berkoalisi, agar ikut dilibatkan dalam mengeluarkan kebijakan pandemi COVID-19.

Namun, ia melihat sedikit keanehan karena yang dikritik Puan adalah Jokowi, yang tak lain juga merupakan kader PDIP.

"Pasti ada maksud dan tujuannya karena agak sumir, lucu, aneh gitu sesama teman partai mengkritik secara terbuka. Apa pun tujuannya, Puan adalah kader PDIP, orang penting, anaknya Megawati yang saat ini jadi Ketua DPR," ujar Adi saat dihubungi, Jumat (6/8).

ADVERTISEMENT

"Kalau kritik presiden ada tujuannya. Satu, ini mungkin pesan politik jangan sampai keputusan politik pemerintah enggak dibicarakan di koalisi. Sekalipun Jokowi presiden, tidak serta merta misalnya kebijakan apa pun soal pandemi jangan hanya dibicarakan level menteri. Tapi partai-partai butuh diajak bicara, terutama distribusi kewenangan siapa yang harus bertanggung jawab selama pandemi agar orangnya enggak itu-itu saja," lanjutnya.

Sebagai partai pemenang pemilu terakhir, PDIP dinilai memiliki 'kepentingan' agar kadernya juga bisa dipercaya sebagai panglima dalam penanganan pandemi COVID-19.

"Kalau lihat rata-ratanya nyaris tak ada kader PDIP jadi panglima penanganan corona," ucap dia.

Foto ini mungkin mengganggumu, apakah tetap ingin melihat?

Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin didampingi Ketua MPR Bambang Soesatyo dan Ketua DPR Puan Maharani tiba di lokasi sidang tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (14/8). Foto: Galih Pradipta/ANTARA FOTO

Selain itu, kritikan Puan ini juga dilihat sebagai upaya PDIP agar partainya tidak menjadi parpol yang langsung dihujat apabila kinerja pemerintahan Jokowi sedang turun lalu dikritik. Adi menuturkan, PDIP tidak ingin sendirian jika pemerintah melakukan kesalahan.

ADVERTISEMENT

"Ini bagian cara PDIP supaya PDIP tidak babak belur sendirian, efek dari kerja pemerintah yang dianggap enggak maksimal. Biasanya Jokowi dikritik, pemerintah negatif, yang digebuk PDIP. Puan ingin menunjukkan banyak keputusan politik pemerintah, PDIP enggak suka, enggak setuju. Kalau mau gebuk pemerintah jangan PDIP, tapi partai lain terutama kader mereka yang bertanggung jawab di COVID," jelasnya.

Dan terakhir, Adi melihat Puan ingin memberikan diferensiasi politik. Dengan menggambarkan Puan yang juga Ketua Bidang Politik dan Keamanan DPP PDIP itu sebagai seseorang yang berani mengkritik, sekaligus yang dikritik adalah teman separtainya.

"Puan ingin dia memiliki karakteristik politik. Apa? Dia berani bicara, kritik, sekalipun yang dikritik teman partainya. Dalam politik itu biasa, sebagai pengingat ke publik dia pemimpin yang layak," tutup Adi.

ADVERTISEMENT