Sikap Prabowo soal China Langgar Kedaulatan di Natuna: Mereka Sahabat

3 Januari 2020 19:56 WIB
comment
93
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (tengah) bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (tengah) bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto angkat bicara terkait masuknya coast guard China ke Laut Natuna.
ADVERTISEMENT
Prabowo menegaskan, masalah tersebut akan diselesaikan dengan damai. Pernyataan Prabowo disampaikan usai melakukan pertemuan dengan Menko Maritim dan Investasi, Luhut Pandjaitan.
"Kita tentunya gini, kita masing masing ada sikap. Kita harus cari satu solusi baik lah di ujungnya. Saya kira ada solusi baik," ucap Prabowo di kantor Kemenko Maritim dan Investasi di Jakarta, Jumat (3/1).
"Kita selesaikan dengan baik ya, bagaimanapun China negara sahabat," sambung dia.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (tengah) bersiap mengikuti rapat bersama Komisi I DPR di kompleks Parlemen. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sebelumnya, Kemlu RI mengirimkan protes keras atas tindakan China. Protes terkait tindakan nelayan China masuk ke laut Natuna untuk mencuri ikan.
Selain kapal pencari ikan, kapal coast guard China juga masuk ke perairan Indonesia dalam waktu bersamaan.
Tindakan protes Indonesia ditanggapi China. Beijing menyatakan, penolakan Indonesia dan mengatakan bahwa China punya klaim historis di perairan itu.
ADVERTISEMENT
Pernyataan China, ditegaskan Kemlu merupakan klaim sepihak.
"Klaim historis RRT atas ZEEI dengan alasan bahwa para nelayan China telah lama beraktivitas di perairan dimaksud bersifat unilateral, tidak memiliki dasar hukum dan tidak pernah diakui oleh UNCLOS 1982," kata Kemlu dalam siaran pers.