Sepekan Terakhir, Hampir 20% Kabupaten/Kota Tak Taat Prokes, Tertinggi Sumatera

5 Januari 2021 19:59 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
zoom-in-whitePerbesar
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satgas COVID-19 memaparkan perkembangan penanganan pandemi selama sepekan terakhir. Ada yang patut menjadi keprihatinan, yakni tingkat ketidakpatuhan kabupaten/kota terhadap protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
Setidaknya, dari 496 kabupaten dan kota, nyaris 20 persen di antaranya tidak patuh protokol kesehatan. Tertinggi ada di Sumatera dan Papua.
"Selama 7 hari terakhir, terdapat 96 atau 19,35% dari 496 kabupaten atau kota yang tidak patuh dalam pakai masker, memiliki tingkat kepatuhan kurang dari 60%, jika dilihat pada peta sebaran kabupaten dengan zona merah ini banyak terdapat di Pulau Sumatera dan Papua," kata Juru Bicara Satgas COVID-19 Nasional, Prof. Wiku Adisasmito, Selasa (5/1).
Prof Wiku Adisasmito. Foto: BNPB
Wiku merinci, kabupaten dan kota yang paling tidak patuh terhadap aturan memakai masker terdapat di Sumatera Utara dengan rincian 12 Kabupaten dan Kota, Sumatera Barat 9 Kabupaten dan Kota, Bengkulu 6 Kabupaten dan Kota, Sumatera Selatan 6 Kabupaten dan Kota, Sulawesi Tenggara 6 Kabupaten dan Kota, serta Papua 13 Kabupaten dan Kota.
ADVERTISEMENT
Sementara untuk menjaga jarak, ada 108 atau 21,77 persen Kabupaten dan Kota yang tingkat kepatuhannya kurang dari 60 persen. Terbanyak masih berada di Papua dan Sumatera, yakni Papua dan Sumatera Barat masing-masing 10 Kabupaten dan Kota, Sulawesi Tenggara 8 Kabupaten dan Kota, Sumatera Selatan dan Sumatera Utara 7 Kabupaten dan Kota serta Bengkulu 6 Kabupaten dan Kota.
Wiku pun meminta agar pemerintah daerah masing-masing provinsi tersebut bertindak tegas mengatur pemerintahan sampai ke bawah.
"Mohon kepada Gubernur, Wali Kota, Bupati, TNI-Polri serta Kadinkes setempat segera dapatkan akses sistem bersatu lawan covid, perubahan perilaku dari satgas pusat, dan menggunakannya sebagai alat monitoring perubahan perilaku di wilayahnya masing-masing. Dan laporkan apabila terdapat pelanggaran protokol kesehatan segera agar dapat ditindaklanjuti," kata Wiku.
ADVERTISEMENT
Hal ini wajib diperhatikan oleh semua komponen masyarakat Indonesia. Pasalnya, pandemi tak kunjung membaik di Indonesia, jelang 1 tahun berlalu. Data terakhir menyebutkan terjadi penambahan 7.445 kasus positif, sehingga jumlah kasus aktif mencapai 110.693.
Data terakhir juga menyebut, kasus positif di Indonesia meningkat 7,3 persen dibanding minggu lalu.