Runutan Momen Penyerbuan Baghdadi, dari Pelacakan hingga Pembunuhan

28 Oktober 2019 9:29 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemimpin ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi. Foto: Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pemimpin ISIS, Abu Bakar Al Baghdadi. Foto: Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Abu Bakar al-Baghdadi tewas terbunuh dalam serangan pasukan Amerika Serikat di Suriah. Keberadaan Baghdadi telah terlacak jauh hari sebelumnya, sehingga serangan pada Sabtu (26/10) berhasil mendapati persembunyian sebenarnya pemimpin ISIS itu.
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan kematian Baghdadi pada Minggu (27/10) dalam konferensi pers. Berikut adalah penjabaran Trump dan pejabat AS soal momen-momen terakhir Baghdadi, dari mulai pengintaian hingga pria 48 tahun itu menemui ajal, seperti dikutip dari Reuters:
Informasi Intelijen Keberadaan Baghdadi
Amerika Serikat mendapatkan laporan intelijen soal keberadaan Baghdadi sebulan lalu dari milisi Kurdi. Pelacakan dilakukan dan lokasi pasti Baghdadi baru diketahui dua pekan lalu. Trump sendiri mengaku mendapatkan kabar keberadaan Baghdadi dan rencana serangan tiga hari lalu.
Ilustrasi ISIS Foto: REUTERS/Alaa Al-Marjani
Sebagai bagian dari rencana serangan, Trump meminta izin dari Rusia, Irak, dan Turki agar jet tempur AS bisa melintasi wilayah udara mereka. Trump mengatakan, dia tidak menjelaskan gamblang maksud operasi militer tersebut, namun Rusia "menyukainya".
ADVERTISEMENT
Persiapan Penyerangan
Pada Sabtu (26/10), Trump tiba di Gedung Putih sekitar pukul 16.30 waktu Washington DC atau 22.30 waktu Suriah. Sekitar pukul 17.00 Trump bersama Wakil Presiden Mike Pence, Menteri Pertahanan Mark Esper, penasihat keamanan nasional Robert O'Brien dan para pejabat intelijen berkumpul di Situation Room, menyaksikan siaran langsung penyerangan Baghdadi.
"Seperti menonton film," kata Trump.
Setelah semua pejabat berkumpul di Situation Room, personel militer AS dan anjing pelacak militer diterbangkan dengan delapan helikopter ke lokasi serangan di provinsi Idlib. Mereka diterbangkan dari pangkalan militer rahasia di Timur Tengah.
Seorang pria mengaku sebagai pemimpin ISIS Abu Bakr al - Baghdadi, gambar diambil pada 5 Juli 2014. Foto: Reuters
Tim penyerang berasal dari pasukan khusus Delta Force, yang memang ditugaskan dalam misi pemberantasan terorisme dan perburuan buronan kelas kakap. Serangan tersebut juga didukung oleh jet tempur dan kapal perang AS.
ADVERTISEMENT
Trump juga mengatakan dalam misi itu juga dikerahkan robot, namun tidak digunakan.
Saat Penyerangan
Saat mendekati lokasi, helikopter AS ditembaki dari darat. Namun kata Trump, pasukan AS berhasil mengatasi serangan dan mendarat dengan selamat. Khawatir pintu rumah Baghdadi dipasangi ranjau, tentara AS akhirnya menjebol tembok dengan bom.
Trump mengatakan, beberapa orang di dalam rumah itu menyerah atau ditembak mati. Beberapa anggota ISIS ditangkap dan dipenjara. Sebelas anak berhasil dikeluarkan dari rumah dalam keadaan selamat. Menurut Trump, anak-anak itu diurus oleh pihak ketiga yang tidak disebutkan namanya.
Kematian Baghdadi
Baghdadi kabur ke tanah lapang di kompleks perumahan tersebut. Dia lalu masuk ke terowongan bersama ketiga anaknya yang masih kecil. Pasukan AS telah menyerukan Baghdadi untuk menyerah, tapi dia menolak.
Ilustrasi Tentara AS Foto: Reuters/Goran Tomasevic
Anjing pelacak dilepaskan dan Baghdadi terpojok. Trump mengatakan, Baghdadi "merengek, menangis, dan berteriak".
ADVERTISEMENT
Baghdadi kemudian meledakkan diri dengan rompi bom, membunuh dirinya sendiri dan anak-anaknya, terowongan tempat dia berlindung runtuh.
Tidak ada anggota militer terluka dalam operasi itu, namun seekor anjing militer cedera.
Tubuh Baghdadi hancur dalam ledakan tersebut. Pasukan AS harus melakukan tes DNA untuk memastikan identitasnya. Dalam waktu 15 menit, hasil tes DNA keluar dan dia positif dinyatakan sebagai Baghdadi.
"Kami sedang ada di Situation Room. Komandan misi menelepon dan mengatakan '100 persen yakin, jackpot!" kata O'Brien kepada NBC News.
Setelah Baghdadi tewas dan lokasi itu bersih dari ISIS, tentara AS melakukan penyisiran. Mereka menemukan materi yang sangat sensitif, berisikan informasi keberadaan ISIS dan rencana mereka. Penyisiran dilakukan selama dua jam sebelum pasukan AS kembali ke markas.
Infografik Jejak Abu Bakar al-Baghdadi. Foto: Argy Pradypta/kumparan
ADVERTISEMENT