Rumah Bomber Gereja Surabaya Sempat Jadi Lokasi Syuting Film Anak SMA

15 Mei 2018 21:05 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rumah teroris gereja Surabaya. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rumah teroris gereja Surabaya. (Foto: Phaksy Sukowati/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rumah keluarga Dita Oepriarto dan Puji Kiswati sempat menjadi tempat kegiatan pembuatan film anak sulungnya, Yusuf Fadhil. Kegiatan ini berlangsung 11 hari sebelum kejadian bom bunuh diri yang diledakkan keluarga Dita.
ADVERTISEMENT
Kelompok ekstrakurikuler videografi SMA Muhammadiyah 10 Surabaya pergi ke rumah Dita pada Rabu (2/5), atau 11 hari sebelum kejadian. Syahrul, adik kelas Fadhil yang juga anggota klub video, mengaku bahwa beberapa orang anggota tim video pergi ke rumahnya untuk produksi film.
“Pergi ke rumahnya membuat film itu buat acara wisuda,” ucap Fahrul kepada kumparan (kumparan.com) Selasa (15/5). Film tersebut kemudian ditayangkan untuk acara wisuda.
Kepala sekolah SMA Muhammadiyah 10, Sudarusman, mengatakan bahwa anak didiknya tidak menemui kejanggalan ketika berkunjung ke rumah Fadhil yang berada di Wonorejo, Rungkut, Surabaya. Bahkan anak-anak cukup leluasa berada di rumah.
“Kakak kelasnya tadi dia cerita kalau membuat film di rumahnya bisa keluar masuk," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Fadhil yang duduk di kelas 11 dikenal aktif dalam kegiatan klub foto dan video. Setiap hari, Fadhil tidak lepas dari kamera SLR yang dikalungkan di lehernya.
Dedikasinya untuk klub foto dan video mendapat apresiasi dari pihak sekolah. “Dia termasuk kepercayaan sekolah, karena dia duta sekolah untuk lomba-lomba pembuatan film dan fotografi,” ucap Sudarusman.
Rekan-rekan Fadhil tampak begitu terpukul dengan rangkaian serangan bom gereja. Mereka masih tidak percaya bahwa Fadhil dan keluarganya terlibat penyerangan bom bunuh diri karena perilakunya di sekolah yang tidak bermasalah.
“Ada yang nggak mau ditanya tentang itu. Mereka cerita ketika ketemu (Fadhil) tidak ada pesan apapun. Nggak ada obrolan apapun.”
Keluarga bomber tiga gereja Surabaya. (Foto: Dok. Polda Jatim)
zoom-in-whitePerbesar
Keluarga bomber tiga gereja Surabaya. (Foto: Dok. Polda Jatim)