RSUD di Sumut Minta Maaf karena Petugas Pria Mandikan Jasad Wanita Suspek Corona

24 September 2020 14:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Peti Mati Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Peti Mati Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Fauzi Munte, protes ke RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar, Sumut, lantaran istrinya dimandikan oleh petugas pria di rumah sakit. Fauzi kecewa karena yang memandikannya itu pria, bukan petugas wanita RSUD.
ADVERTISEMENT
Menanggapi hal itu pihak RSUD Djasamen Saragih melalui Wakil Direktur III, Ronni Saragih, meminta maaf kepada Fauzi dan keluarga, serta umat Islam atas insiden itu. Menurutnya ada kesalahan prosedur pemandian jasad saat itu.
"Kami meminta maaf atas kejadian itu. RSUD Djasamen Saragih Kota Pematangsiantar akan segera memperbaiki standar operasi pelayanan dalam fardu khifayah," kata Ronni, kepada wartawan, Kamis (24/9).
"Dan akan berkoordinasi secara intens kepada MUI Pematangsiantar agar pelayan fardu khifayah kedepannya sesuai dengan norma," lanjut Ronni.
Sementara itu, MUI Pematangsiantar memanggil pihak rumah sakit dan keluarga pasien untuk mengklarifikasi kejadian itu pada, Rabu (23/9).
Dari pertemuan itu, kata Ketua MUI Pematangsiantar M. Ali Lubis, ternyata ada seorang petugas bernama Dedi, yang mengantongi sertifikat bilal mayit dari MUI.
ADVERTISEMENT
Sertifikat bilal mayit didapat oleh seseorang yang terlatih memandikan jenazah secara Islam.
“Dedi sudah disertifikasi soal bilal mayit, memang ada dia punya kira-kira (dapat) di bulan Juli lalu, kita laksanakan di kantor (Pematangsiantar) bersama MUI Provinsi Sumut. Itu senjata dia menyatakan boleh," ujar Ali kepada kumparan, Kamis (24/9).
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)