Robot dengan Daya Selam Tinggi Diturunkan, Cari Korban KM Sinar Bangun

21 Juni 2018 8:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Budiawan di lokasi KM. Sinar Bangun  (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Budiawan di lokasi KM. Sinar Bangun (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kedalaman Danau Toba menjadi salah satu kendala tim gabungan Basarnas, TNI AL, dan Mabes Polri, untuk mencari korban tenggelamnya KM Sinar Bangun. Oleh karena itu, selain mengerahkan penyelam, Basarnas juga akan menurunkan robot dengan kamera di setiap sisinya.
ADVERTISEMENT
"Maksimal daya selam robot dapat mencapai hingga 150 meter, jauh melebih kedalaman penyelam," ucap Kepala Kantor SAR Medan, Bambang, di Posko Dermaga Tigaras, Kamis (21/6).
Bambang menjelaskan, batas kedalaman para penyelam untuk menyelami Danau Toba hanya sebatas 50 meter. Sehingga, pengerahan robot ini diharapkan dapat lebih membantu. Tak hanya itu, ia menyebut, timnya juga akan menerima robot lain yang lebih canggih, yang mampu menembus kedalaman 600 meter.
Pagi ini, sejumlah personel gabungan dari Basarnas, TNI AL, dan Polair kembali melakukan penyisiran di perairan Danau Toba sekitar pukul 07.00 WIB.
Tim SAR evakuasi korban KM. Sinar Bangun  (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tim SAR evakuasi korban KM. Sinar Bangun (Foto: Ade Nurhaliza/kumparan)
Penyelam yang diturunkan berjumlah 23 personel, dengan rincian 10 orang dari Basarnas, 10 orang dari TNI AL, dan 3 orang dari Polair. Bambang mengatakan, luas wilayah pencarian para korban juga diperluas.
ADVERTISEMENT
"Pencarian diperluas dari yang sebelum-sebelumnya, yaitu 6 kilometer sampai 10 kilometer," ujar Bambang.
Saat ini jumlah korban yang ditemukan masih berjumlah 21 orang, dengan rincian 18 selamat dan 3 orang meninggal. Dari jumlah korban meninggal, 2 orang yang baru teridentifikasi, sedangkan 1 lainnya belum diketahui.
KM. Sinar Bangun tenggelam di perairan Danau Toba pada Senin (18/6) sore sekitar pukul 17.30 WIB. Total korban dari insiden ini mencapai 178 orang. Sementara itu, nakhoda sekaligus pemilik kapal telah diamankan pada Rabu (20/6) oleh petugas kepolisian di daratan Pulau Samosir.