Ridwan Kamil Sarankan Kabupaten Bekasi Terapkan Jam Malam Demi Cegah Corona

4 September 2020 15:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengunjungi pabrik Suzuki di Cikarang Bekasi. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengunjungi pabrik Suzuki di Cikarang Bekasi. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyarankan Pemerintah Kabupaten Bekasi menerapkan jam malam seperti Kota Depok dan Kota Bogor. Tujuannya adalah untuk menekan keramaian warga dan mencegah penularan corona. Menurut Ridwan Kamil, jam malam merupakan kebijakan atau opsi saat situasi dinilai sudah mendesak. Ridwan Kamil menyoroti tingginya angka penularan corona di kawasan industri Kabupaten Bekasi.
ADVERTISEMENT
"Pembatasan kegiatan, jadi Pak Bupati bisa meniru (Depok, Bogor) kalau memang sudah emergency, ya, seperti di Depok kan ada jam malam. Kegiatan umum sudah selesai jam 6 atau jam 7 yah," kata Ridwan Kamil di Kantor Pemkab Bekasi, Jumat (4/9).
"Diskresinya ada di Bupati/Wali kota. Kalau dari gubernur hanya panduan-panduan ," lanjut Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil mengatakan tingkat penularan corona di Jawa Barat kini masih di angka 0,9. Menurut dia, rasio itu masih fluktuatif.
"Jabar sekarang naik turun 0,8, naik lagi 1,3, turun lagi 0,7, dan naik 1,7, kemarin 0,9, tapi masih rasio itu," ujar dia.
"Jadi saya kira, kita mulai dengan kebijakan yang lebih ketat, seperti jam malam saya kira itu kami apresiasi," lanjut Ridwan Kamil. Sebelumnya, Kabupaten Bekasi masuk dalam kategori zona merah menurut data dari Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Jabar. Hal itu dikarenakan ada ratusan karyawan pabrik di kawasan industri Cikarang, Kabupaten Bekasi yang positif corona.
ADVERTISEMENT
Ketua Divisi Pelacakan Kontak, Pengujian Massal, dan Manajemen Laboratorium Gugus Tugas Jabar Siska Gerfianti mengungkapkan, total ada 501 orang yang terkonfirmasi positif corona di kawasan industri itu.
Menurut Siska, 501 orang yang terkonfirmasi positif itu berasal dari tiga perusahaan yaitu LG, Suzuki, dan PT NOK yang merupakan perusahaan sparepart otomotif dari Jepang. Munculnya tiga klaster tersebut pun dinilai menjadi penyebab kenaikan angka kasus di Jabar dalam beberapa hari ke belakang.
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)