RI-Turki Sepakat Jalin Kerja Sama Produksi Paracetamol

15 Oktober 2021 12:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menlu RI Retno Marsudi hadiri agenda Sidang Umum PBB ke-76 di New York, AS, Rabu (22/9). Foto: Kemlu RI
zoom-in-whitePerbesar
Menlu RI Retno Marsudi hadiri agenda Sidang Umum PBB ke-76 di New York, AS, Rabu (22/9). Foto: Kemlu RI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri Luar Negeri RI Retno L Marsudi menyambangi Turki pada 12-13 Oktober. Dalam kunjungannya, Menlu Retno membahas soal kerja sama kedua negara di bidang produksi obat paracetamol.
ADVERTISEMENT
Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal, menjelaskan kesepakatan kedua negara ini didasari oleh isu bahan baku paracetamol di Indonesia.
“Kemudian, kesepakatan lain yaitu kesepakatan untuk melakukan joint development dan joint production untuk paracetamol,” jelas Iqbal dalam diskusi “Ngopi Bareng Virtual” KBRI Ankara dengan media Indonesia, Jumat (15/10).
Dengan joint development dan joint production ini, Indonesia dan Turki akan melakukan pengembangan dan produksi obat paracetamol secara bersamaan. Jadi, Indonesia tidak hanya mengimpor bahan baku dari Turki.
“Ada keluhan beberapa waktu lalu oleh Pak Presiden [Joko Widodo] bahwa kita ada masalah dengan produksi bahan baku obat. Jadi, hampir sebagian besar obat yang kita produksi, bahan bakunya kita impor,” kata Iqbal.
ADVERTISEMENT
“Maka dari, itu kita melakukan eksplorasi kemungkinan melakukan joint production dengan perusahaan di Turki yang sudah mampu memproduksi bahan baku bahan obat tersebut, terutama paracetamol,” lanjutnya.
Duta Besar RI untuk Turki, Lalu Muhammad Iqbal. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Dalam keterangan Menlu Retno pada Selasa (12/10), ia menjelaskan dimulainya pembahasan kerja sama pengadaan bahan baku obat ini.
“Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Indonesia telah melakukan pembicaraan dengan salah satu perusahaan farmasi terkemuka Turki, yaitu ‘Abdi Ibrahim’,” ujar Menlu Retno.
Kedua perusahaan akhirnya sepakat untuk menjajaki kerja sama industri farmasi, kemungkinan berbagi teknologi, serta memproduksi produk farmasi di fasilitas PT KPI di Indonesia.
“Tentu Pemerintah berharap agar kerja sama industri farmasi ini dapat memperkuat pemenuhan pasokan kebutuhan domestik dan dapat mengurangi impor bahan baku obat kita,” pungkas Retno.
ADVERTISEMENT