Respons Pemkot Bekasi soal Data Kependudukan Dijual Hacker: Ada yang Coba Retas

9 Juni 2021 19:06 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi peretasan. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi peretasan. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Berita tentang adanya penjualan data kependudukan di situs web forum hacker menuai sorotan. Bahkan, disebut data ini mencakup warga Malang, Kota Bogor, Subang, dan Bekasi. Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Pendudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bekasi Taufik Hidayat mengakui database penduduk di institusinya sempat mendapat serangan hacker beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
"Sudah lama, sih, kejadiannya, sekitar dua bulan lalu, ada yang mencoba meretas," kata Taufik, Rabu (9/6).
Namun, kata Taufik, hacker yang mencoba meretas itu tidak sampai menjebol situs internal database penduduk Kota Bekasi. Walhasil, dia menjamin tidak ada data penduduk Kota Bekasi yang bocor dan dijual ke hacker. Meski demikian, kata Taufik, institusinya kemudian langsung mematikan sistem atau jaringan database kependudukan secara online. Semuanya dialihkan ke sistem manual untuk beberapa waktu. Layanan online dihentikan sejak 3 Juni 2021. "Sekarang layanan masih shutdown," ujar dia.
Penjualan data ini disebar oleh seorang pengguna Raid Forums dengan username GadiZ. Ia menyebar data penduduk keempat kabupaten dan kota tersebut di tiga thread berbeda di forum hacker tersebut.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan lembaga studi CISSReC, setidaknya data yang dijual ini mencakup 8.797.669 data penduduk. Sebagai rincian, Kabupaten Malang menyumbang data terbanyak dengan 3.165.815 data penduduk, disusul Kabupaten Bekasi sebanyak 2.339.060, Subang 1.989.263, dan Kota Bogor 1.303.531 data. Di dalam laporan itu memang tidak disebutkan Kota Bekasi, hanya Kabupaten Bekasi.