Remaja Pembunuh Bocah Diisolasi di Ruang Khusus Psikiatri RS Polri

10 Maret 2020 10:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP. Susatyo P. Condro menunjukkan tulisan yang dibuat remaja pembunuh bocah di Jakarta Pusat. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakapolres Metro Jakarta Pusat, AKBP. Susatyo P. Condro menunjukkan tulisan yang dibuat remaja pembunuh bocah di Jakarta Pusat. Foto: Nugroho Sejati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Remaja berusia 15 tahun yang membunuh seorang bocah berusia 5 tahun di Jakarta Pusat sudah dibawa ke RS Polri, Jakarta Timur, Minggu (8/3). Remaja itu ditempatkan di ruang isolasi khusus psikiatri.
ADVERTISEMENT
“Ya tentu kita perlu isolasilah yang dibutuhkan untuk psikiatri forensik,” ucap Kepala Tim Dokter Kejiwaan RS Polri, Henny Riana, kepada wartawan di RS Polri, Selasa (10/3).
Remaja itu sengaja ditempatkan di ruang isolasi khusus untuk memenuhi kebutuhan Visum et Repertum Psikiatrikum (VeRP). Ada 10 tim ahli kejiwaan dari RS Polri.
RS Polri Kramat Jati. Foto: Diah Harni/kumparan
Heni mengatakan RS Polri masih melakukan tahap pendekatan dengan sang remaja. Hal ini dilakukan untuk membuat remaja tetap tenang dan kooperatif selama pemeriksaan yang akan dilakukan selama 14 hari.
“Kita pendekatan antara dokter dan terperiksa, awal ini semua tidak kita tanya perlahan-lahan, karena kalau bertubi-tubi gak nyaman ya. Sejauh ini masih kooperatif,” kata Henny.
Tim juga mengatakan akan melihat gambar dan catatan milik remaja yang dijadikan barang bukti oleh polisi. Gambar berupa wanita terikat dan karakter Slenderman itu akan menjadi petunjuk apakah dia memiliki kelainan jiwa atau tidak.
ADVERTISEMENT
“Jadi itu bagian dari pemeriksaan, analisa gambar karangan dan sebagainya. Kalau cuma kertas ya kami segerakan itu bagian dari pemeriksaan,” tutup Henny.
Pelaku membunuh korban di rumahnya dan sempat disimpan di dalam lemari pada Kamis (5/3). Pelaku berencana membuang jenazahnya keesokan hari, tapi pada Jumat (7/3), ia memutuskan menyerahkan diri ke Polsek Taman Sari saat berangkat ke sekolah.
Ia juga memberitahukan lokasi menyimpan jasad bocah tersebut. Saat diperiksa, pelaku tampak tenang ketika menjelaskan detail pembunuhan. Ia juga mengaku puas setelah membunuh.
Pelaku diketahui juga gemar menonton film-film bergenre horor dan thriller. Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus, mengatakan film yang sering ditonton pelaku di antaranya Chucky dan Slenderman. Dia juga gemar menggambar sejumlah tokoh dengan narasi horor dan thriller.
ADVERTISEMENT