Rekonstruksi Sate Sianida Maut di Bantul: Tomy dan Istri Tidak Hadir

7 Juni 2021 12:19 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tersangka sate sianida maut Bantul, Nani Aprialliani Nurjaman (25) saat jalani rekonstruksi di Polres Bantul, Yogyakarta, Senin (7/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tersangka sate sianida maut Bantul, Nani Aprialliani Nurjaman (25) saat jalani rekonstruksi di Polres Bantul, Yogyakarta, Senin (7/6). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polres Bantul menggelar rekonstruksi kasus sate sianida maut di halaman Polres Bantul, Senin (7/6). Total ada 35 adegan yang diperagakan dari kasus yang menewaskan N (10) anak driver ojol di Sewon, Bantul.
ADVERTISEMENT
Tersangka Nani Aprialliani Nurjaman (25) hadir dan menjalani sejumlah adegan. Sementara saksi seperti Tomy yang jadi target Nani dan istri Tomy tidak hadir dalam rekonstruksi itu.
Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengundang Tomy dan istri tapi tidak hadir.
"Yang bersangkutan sudah kita kasih undangan tapi mungkin ada keperluan, kita belum ada informasi itu. Jadinya peran pengganti," ujar Ngadi.
Dalam rekonstruksi itu, istri Tomy yang diperagakan pengganti bertemu dengan Bandiman ojol yang juga ayah N. Bandiman ke rumah Tomy di Kasihan, Bantul, untuk mengantar sate yang dikirimkan Nani.
Istri Tomy menelepon Tomy yang sedang berada di luar kota terkait kiriman sate itu. Lantaran, tidak mengenal pengirim maka Bandiman diminta membawa pulang sate tersebut.
ADVERTISEMENT
Sate tersebut dibawa pulang oleh Bandiman. Nahas, anaknya tewas usai memakan sate dengan bumbu yang ternyata mengandung sianida.
Seperti diketahui, polisi telah menetapkan Nani Aprialliani Nurjaman (25) sebagai tersangka. Dia awalnya hendak mengirim sate beracun ke Tomy di Kasihan Bantul. Alasannya dia kecewa ditinggal nikah.
Nani mengirim sate beracun melalui order ojol offline. Seorang ojol, Bandiman (47) kemudian menerima order offline di seputaran Gayam atau Stadion Mandala Krida, Kota Yogyakarta. Dia dihampiri Nani.
Nani yang tadinya tidak diketahui identitasnya lantas meminta Bandiman mengantar dua bungkus makanan berisi sate itu ke sebuah perumahan di Kasihan, Bantul kepada orang yang bernama Tomy. Dia berpesan bahwa takjl dari 'Hamid dari Pakualaman'.
Sesampai di lokasi, Tomy sedang di luar kota. Istri Tomy tidak mau menerima kiriman makanan tersebut lantaran merasa tidak tahu siapa pengirimnya. Begitu pula Tomy ketika saat itu dihubungi mengaku tidak kenal.
ADVERTISEMENT
Istri Tomy menganjurkan makanan dibawa pulang saja. Bandiman pun pulang dan sate disantap keluarga. N, anak kedua Bandiman kolaps ketika memakan bumbu sate. Sempat dilarikan ke rumah sakit tapi nyawanya tidak tertolong.
Tomy ini merupakan anggota Satreskrim Polresta Yogyakarta. Hal itu dibenarkan oleh Kapolresta Yogyakarta Kombes Pol Purwadi Wahyu Anggoro.
"Betul (Tomy anggota Satreskrim Polresta Yogyakarta)," kata Purwadi dikonfirmasi wartawan melalui pesan singkat, Senin (3/5).
Muncul fakta lain saat kumparan menyambangi rumah Nani di Jalan Potorono, Cepokojajar, Kalurahan Sitimulyo, Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul.
Agus Riyanto (40), Ketua RT 3 Cempokojajar, menjelaskan Nani tinggal di wilayahnya kurang lebih baru setahun, setelah membeli sebuah rumah. Saat laporan ke RT sebagai warga baru, Nani ternyata didampingi Tomy dan mengaku sudah menikah siri. Sementara itu menurut polisi, Tomy menikah dengan istri sahnya yang sekarang sekitar 2 tahun yang lalu.
ADVERTISEMENT
"Tinggal kurang lebih satu tahun. Sama suami siri (Tomy)," kata Agus ditemui, Selasa (4/5).
Menurut Agus, sudah merupakan peraturan apabila setiap warga baru melapor ke RT.
***
Saksikan video menarik di bawah ini: