Putin: Rusia Tak Masalah Jika Finlandia dan Swedia Gabung NATO, Terserah Mereka

30 Juni 2022 7:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan lulusan akademi militer pada malam peringatan 81 tahun invasi Nazi ke Uni Soviet dalam Perang Dunia Kedua di Moskow, Rusia, Selasa (21/6/2022). Foto: Sputnik/Mikhail Metzel/Kremlin/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri pertemuan dengan lulusan akademi militer pada malam peringatan 81 tahun invasi Nazi ke Uni Soviet dalam Perang Dunia Kedua di Moskow, Rusia, Selasa (21/6/2022). Foto: Sputnik/Mikhail Metzel/Kremlin/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Rusia Vladimir Putin kembali menegaskan pihaknya tak masalah apabila Finlandia dan Swedia bergabung dengan NATO. Menurutnya, lain dengan Ukraina, Rusia tak punya perbedaan teritorial dengan Finlandia dan Swedia.
ADVERTISEMENT
"Kami tidak memiliki masalah dengan Swedia dan Finlandia seperti yang kami lakukan dengan Ukraina," kata Putin dalam konferensi pers saat kunjungan ke ibu kota Turkmenistan, Ashgabat, Rabu (29/6) waktu setempat, dikutip dari AFP.
"Kami tidak memiliki perbedaan teritorial. Tidak ada yang dapat mengganggu kami soal Swedia dan Finlandia bergabung dengan NATO. Jika Finlandia dan Swedia ingin, mereka dapat bergabung. Terserah mereka. Mereka dapat bergabung, (lakukan) apa pun yang mereka inginkan," imbuh dia.
Meski, Putin mengatakan tentu akan merespons apabila ada ancaman yang muncul dari kedua negara tersebut usai bergabung dengan NATO.
"Jika kontingen militer dan infrastruktur militer dikerahkan di sana, kami berkewajiban untuk merespons secara simetris dan meningkatkan ancaman yang sama untuk wilayah-wilayah di mana ancaman telah muncul bagi kami," kata Putin.
Simbol NATO. Foto: Kenzo Tribouillard / AFP
Swedia dan Finlandia telah memutuskan untuk bergabung dengan NATO setelah Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina yang pro-Barat pada 24 Februari.
ADVERTISEMENT
Proses formal keanggotaan kedua negara dilakukan pada KTT NATO di Madrid pada Rabu (29/6).
Sampai sekarang, Rusia selalu kritis terhadap prospek kedua negara Nordik ini bergabung dengan NATO. Meski Putin mengatakan tak masalah secara umum, Rusia memandang itu akan menjadi "faktor destabilisasi" untuk keamanan internasional.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara kepada parlemen Norwegia, di tengah invasi Rusia ke Ukraina, di Oslo, Norwegia, Rabu (30/3/2022). Foto: Heiko Junge/NTB/via REUTERS
Putin tetap mengutuk "ambisi kekaisaran" NATO. Ia menuduh aliansi itu berusaha untuk menegaskan "supremasi" melalui konflik Ukraina.
"Ukraina dan kesejahteraan rakyat Ukraina bukanlah tujuan kolektif Barat dan NATO, tetapi sarana untuk membela kepentingan mereka sendiri," kata Putin.
"Para pemimpin negara-negara NATO ingin menegaskan supremasi mereka, ambisi kekaisaran mereka. Aliansi Atlantik dan terutama Amerika Serikat telah lama membutuhkan musuh eksternal di mana mereka dapat menyatukan sekutu mereka," imbuh pemimpin Rusia itu.
ADVERTISEMENT
"Iran terdampak karena itu. Kami telah memberi mereka kesempatan ini, untuk mengumpulkan kekuatan dunia di sekitar mereka," pungkas Putin.