Putin Pernah Perintahkan Tembak Pesawat Penumpang pada 2014

12 Maret 2018 16:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Vladimir Putin (Foto: REUTERS/Maxim Shemetov)
zoom-in-whitePerbesar
Vladimir Putin (Foto: REUTERS/Maxim Shemetov)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Rusia Vladimir Putin akan melakukan apapun untuk melindungi warga negaranya, termasuk mengorbankan ratusan orang. Pada 2014, dia mengaku pernah memerintahkan menembak jatuh sebuah pesawat penumpang yang dibajak.
ADVERTISEMENT
Diberitakan Reuters, Senin (12/3), pengakuan ini disampaikan Putin dalam dokumenter berjudul "Putin" yang ditayangkan di media sosial Rusia, Minggu (11/3).
Kepada reporter Andrey Kondrashov, Putin mengatakan, dia mendapatkan telepon dari kepolisian yang menangani keamanan di Olimpiade Sochi pada 7 Februari 2014, sesaat setelah upacara pembukaan dimulai.
"Saya diberi tahu: sebuah pesawat dari Ukraina ke Istanbul dibajak, pelaku mengatakan ingin mendarat di Sochi," kata Putin dalam dokumenter berdurasi dua jam itu.
Kondrashov mengatakan dalam narasinya bahwa pilot pesawat maskapai Turki, Pegasus Airlines, itu mengatakan seorang penumpang membawa bom dan memaksanya mengubah haluan ke Sochi.
Vladimir Putin, Presiden Rusia. (Foto: Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Vladimir Putin, Presiden Rusia. (Foto: Wikimedia Commons)
Ada 110 penumpang di pesawat Boeing 737-800 itu. Sementara di stadion tempat pembukaan Olimpiade ada 40 ribu orang. Putin lantas berkonsultasi dengan para penasihat keamanannya.
ADVERTISEMENT
Menurut mereka kepada Putin, ini adalah situasi darurat dan pesawat itu harus ditembak jatuh.
"Saya katakan kepada mereka: Lakukan sesuai rencana," kata Putin.
Tindakan itu harus dilakukan, jika tidak akan banyak korban berjatuhan, termasuk Putin yang menghadiri upacara pembukaan Olimpiade.
Beruntung, sebelum tembakan dilancarkan, Putin mendapatkan telepon lainnya. Dikabarkan, laporan sebelumnya salah. Di pesawat itu ada kekacauan akibat penumpang mabuk dan penerbangan aman hingga tujuan.
Juru bicara pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengkonfirmasi pengakuan Putin tersebut.
Saat ini Rusia tengah dalam keadaan siaga satu jelang Piala Dunia Rusia pada Juni hingga Juli mendatang.