PSI Tolak Anggaran Formula E yang Diajukan Pemprov DKI

7 November 2019 16:16 WIB
Konfrensi pers PSI DKI soal perhelatan Formula E. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konfrensi pers PSI DKI soal perhelatan Formula E. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemprov DKI Jakarta sudah menyiapkan segala hal dalam perannya sebagai tuan rumah gelaran Formula E 2020. Tapi, Pemprov DKI harus lebih bekerja keras karena PSI berniat menolak anggaran terkait Formula E.
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta sudah mengajukan anggaran untuk commitment fee Rp 360 miliar pada APBD-P 2019. Untuk APBD 2020, PT Jakpro dan Dispora DKI Jakarta mengajukan anggaran untuk persiapan dan pelaksanaan Formula E.
Konfrensi pers PSI DKI soal perhelatan Formula E. Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
Pemprov mengajukan Rp 934 miliar untuk penyelenggaraan dan asuransi, Rp 306 miliar untuk pelaksanaan, dan Rp 600 miliar untuk sosialisasi. Seluruh anggaran yang masuk dalam KUA-PPAS itu sudah dibahas di Komisi E dan disetujui.
Anggota Fraksi PSI Anggara Wicitra menuturkan perhelatan Formula E sebaiknya tak dilakukan di tengah defisit anggaran daerah. Terlebih, kata dia, saat ini pihaknya belum menerima kajian investasi yang akan diterima apabila Jakarta menjadi tuan rumah Formula E 2020.
Konferensi pers Jakarta Formula E-Prix di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (20/9). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
"Kami menegaskan kami dari Fraksi PSI menolak Formula E karena seperti ditegaskan andai kata bisa dengan dana swasta, mengapa kita harus memakai uang rakyat dalam pelaksanaannya. Kami harus disodorkan anggaran yang fantastis padahal neraca keuangan kita yang sedang defisit," kata Ara, sapaan Anggara Wicitra, dalam jumpa pers PSI di Gedung DPRD DKI, Jakarta Pusat, Kamis (7/11).
ADVERTISEMENT
"Sampai hari ini kami belum mendapat kajian investasinya karena ini uang rakyat yang cukup besar bagi kami dan pembahasan itu ada wacana geseran anggaran karena kita tetap kedepankan Formula E, akhirnya anggaran revitalisasi sarana prasarana olahraga yang harus dipotong," tambah dia.
Kendaraan listrik yang dipajang dalam konferensi pers Jakarta Formula E-Prix di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (20/9/2019). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Wakil Ketua Komisi E itu menuturkan pihaknya akan berupaya untuk membatalkan anggaran Formula E dalam rapat badan anggaran (banggar). Saat ini, partai yang memiliki 8 kursi di DPRD DKI itu tengah membangun komunikasi dengan anggota dewan lain untuk menyamakan visi misi.
"Memang ketika rapat pembahasan kita sudah membahas ini. Tapi kami akan mencoba membatalkan pada saat proses banggar. Kami sedang bangun komunikasi, kebetulan dari 106 (anggota), lebih setengah anggota dewan baru. Kami mencoba komunikasi anggota dewan lain untuk menyamakan visi dan misi," ucap Ara.
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan yang sama, anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI Anthony Winza Probowo mengatakan sebaiknya anggaran yang digunakan untuk Formula E, digunakan untuk merehabilitasi gedung sekolah atau memberikan akses bersih untuk masyarakat.
"Bisa kita lihat saat ini ada banyak sekali gedung sekolah yang gagal direhab karena kita defisit. Masih banyak masyarakat yang belum dapat akses air bersih," kata dia.
Konferensi pers Jakarta Formula E-Prix di Lapangan Monas, Jakarta, Jumat (20/9). Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Terlebih, Anthony menyebut perhelatan Formula E tidak terdapat dalam RPJMD yang telah disepakati sejak awal. Untuk itu, ia merasa Jakarta tak perlu menggelar kegiatan balap mobil listrik tersebut.
"Ini tidak ada di RPJMD ujuk-ujuk bisa jadi program prioritas gubernur. Kenapa menjadi panggung yang jadi prioritas gubernur buat apa sih? Kalau misalnya kita mau gaya-gayaan di internasional kita mau kelihatan kaya, kita bisa menyelenggarakan ini. Padahal kita di dalamnya masih miskin, masih kurang uang, apakah ini pantas?" tuturnya.
ADVERTISEMENT