Polisi Penembak Rayshard Brooks Akan Hadapi 11 Dakwaan, Termasuk soal Pembunuhan

18 Juni 2020 6:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan perwira Departemen Kepolisian Atlanta Garrett Rolfe. Foto: Departemen Kepolisian/Handout Atlanta via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Mantan perwira Departemen Kepolisian Atlanta Garrett Rolfe. Foto: Departemen Kepolisian/Handout Atlanta via REUTERS
ADVERTISEMENT
Anggota kepolisian Atlanta yang telah dipecat, Garrett Rolfe, akan menghadapi 11 dakwaan terkait kematian Rayshard Brooks. Jumat (12/6) lalu, Rolfe menembak Brooks, pria kulit hitam yang tertidur di area drive-thru Wendy's dan diduga mabuk.
ADVERTISEMENT
Dilansir AFP, Kamis (18/6), Rolfe akan menghadapi dakwaan penyerangan, pelanggaran prosedur kepolisian, hingga pembunuhan. Jika terbukti bersalah, Rolfe bisa menghadapi hukuman mati.
Mantan perwira Departemen Kepolisian Atlanta Garrett Rolfe memeriksa Rayshard Brooks Foto: Departemen Kepolisian/Handout Atlanta via REUTERS
Petugas lain yang juga berada di tempat kejadian, Devin Brosnan, berencana untuk bersaksi dalam kasus ini. Brosnan juga akan menghadapi tiga dakwaan.
Peristiwa bermula saat petugas Wendy's menghubungi polisi karena mobil Brooks menghalangi area drive-thru. Setelah didatangi polisi, Brooks rupanya sedang tertidur dalam mobil.
Rolfe dan Brosnan lalu menguji Brooks untuk mengetahui apakah Brooks berada di bawah pengaruh alkohol. Setelah diyakini mabuk, mereka menangkap Brooks, namun Brooks melawan dan merebut senjata listrik yang tidak mematikan.
Protes kematian Rayshard Brooks di Atlanta, Georgia, AS (13/6). Foto: Elijah Nouvelage/REUTERS
Sayangnya, Rolfe menahan upaya Brooks dengan senjata mematikan. Tembakan dua kali menembus punggung Brooks.
ADVERTISEMENT
Jaksa Distrik Atlanta, Paul Howard, mengatakan, Rolfe tidak memiliki alasan untuk menembak Brooks ketika ia melarikan diri. Howard juga menilai Rolfe dan Brosnan melanggar beberapa peraturan departemen kepolisian.
"Kami menyimpulkan bahwa, pada saat Brooks tertembak, ia tidak menimbulkan ancaman kematian langsung atau cedera fisik serius pada para petugas," kata Howard.
Penembakan Brooks terjadi kurang dari tiga minggu setelah eks anggota polisi Minneapolis, Derek Chauvin, membunuh pria kulit hitam bernama George Floyd. Leher Floyd ditindih dengan lutut Chauvin hingga tewas.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona. Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.