Polisi: Massa Ricuh Demo Tolak Omnibus Law di Bandung Bukan Buruh dan Mahasiswa
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Demo menolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja di depan Kantor DPRD Jawa Barat, Bandung, berujung ricuh pada Selasa (6/10) sore. Polisi memastikan massa yang ricuh bukan dari kalangan buruh dan mahasiswa.
ADVERTISEMENT
"Bukan massa buruh, bukan massa mahasiswa," kata Kapolrestabes Bandung , Kombes Ulung Sampurna Jaya, kepada wartawan, Selasa (6/10).
Ulung belum mengetahui secara pasti dari kelompok massa yang menimbulkan kericuhan tersebut. Terpenting, kata Ulung, situasi di Kota Bandung saat ini sudah kembali kondusif.
"Yang terpenting kita bisa menjaga Kota Bandung kondusif," ucap dia.
Menurut Ulung, mahasiswa dan buruh telah membubarkan diri sebelum azan Magrib. Tetapi, ada oknum yang bukan mahasiswa datang lagi ke lokasi dan hendak menguasai gedung DPRD Jabar hingga terjadi dorong mendorong dengan polisi.
Ulung menegaskan kepolisian bakal mengawal proses penyampaian aspirasi oleh kelompok mana saja asalkan tidak anarkis.
"Selama itu buruh, mahasiswa kita layani semuanya. Yang namanya mereka menyampaikan aspirasi, ya kita layani," ujar dia.
Dalam demo ini, massa yang mengenakan pakaian hitam melempari gedung DPRD Jawa Barat menggunakan batu atau botol air mineral, bahkan merusak mobil polisi.
ADVERTISEMENT
Polisi kemudian mendesak mereka untuk mundur dengan menembakkan gas air mata. Massa pun berlarian ke berbagai arah.
Akibat kericuhan ini, ada sekitar sepuluh orang yang diamankan dan bakal dilakukan pemeriksaan.
----------------------------------
Saksikan video menarik di bawah ini: