Polisi AS Temukan Aligator Pemangsa Warga yang Beraksi saat Badai Ida Menerjang

15 September 2021 15:45 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aligator tertua di dunia Muja. Foto: REUTERS/Marko Djurica
zoom-in-whitePerbesar
Aligator tertua di dunia Muja. Foto: REUTERS/Marko Djurica
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepolisian Louisiana, Amerika Serikat, menemukan seekor aligator yang diduga memangsa lansia berusia 71 tahun. Peristiwa nahas itu terjadi saat Badai Ida menerjang dua pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Saat diperkisa Perut aligator itu tampak berisi potongan tubuh manusia. Aligator seberat 228 kg dengan panjang 3,6 m itu ditangkap setelah pencarian dilaksanakan selama dua pekan lamanya.
Lansia bernama Timothy Satterlee Sr dikabarkan menghilang pada 30 Agustus lalu ketika memeriksa kerusakan dan banjir akibat Badai Ida di luar rumahnya, yang berlokasi di Kota Slidell, Louisiana.
Aligator itu ditangkap pada Senin (13/9) dengan menggunakan jebakan yang dipasang oleh dua pemburu berlisensi dari Departemen Margasatwa Louisiana. Keterangan disampaikan Kantor Kepolisian St Tammany Parish.
“Setelah aligator itu dibedah, di dalam perutnya ditemukan sesuatu yang diduga adalah sisa-sisa bagian tubuh manusia. Penyelidik akan bekerja sama dengan Kantor Koroner St Tammany Parish untuk memverifikasi bahwa sisa tubuh tersebut adalah milik Timothy Satterlee,” jelas Kantor Kepolisian St Tammany Parish, dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
Penemuan aligator bermula saat Lembaga margasatwa Louisiana pada Sabtu (11/9) melakukan pencarian Satterlee Sr di lokasi tempatnya hilang. Saat itu, sebuah drone yang mereka kerahkan menyorot seekor aligator dengan ukuran yang besar, tak jauh dari rumah Satterlee Sr.
Para petugas lembaga itu akhirnya memasang jebakan. Akhirnya, mereka menyuntik mati aligator yang berhasil ditangkap pada Senin, dan langsung membedahnya. Mereka menemukan potongan tubuh manusia bagian atas.
Ilustrasi aligator. Foto: REUTERS/Marko Djurica
Juru bicara kantor kepolisian, Kapten Lance Vitter, mengatakan rumah Satterlee Sr berlokasi tidak jauh dari area rawa yang memang menjadi lokasi pengamatan aligator dan margasatwa lainnya.
“Aligator biasanya tak menyerang manusia, kecuali makanan yang telah mereka simpan menghilang. Hal itu bisa terjadi ketika badai besar menerjang,” ujar Vitter.
ADVERTISEMENT
Pada 30 Agustus lalu, istri Satterlee Sr menyaksikan aligator berukuran besar menyerang suaminya ketika dia sedang memeriksa bagian luar rumah. Aligator itu, kata Vitter, menggulingkan Satterlee dan merobek salah satu lengannya.
Sang istri mencoba menyelamatkan Satterlee. Aligator tersebut akhirnya kembali masuk ke genangan banjir dan meninggalkan Satterlee yang terluka parah. Satterlee akhirnya meminta istrinya untuk mencari bantuan.
Setelah istrinya kembali membawa bala bantuan, Satterlee Sr yang sempat menunggu di tangga depan rumah mereka, sudah menghilang tanpa jejak.
“Kini, kita telah menemukan aligatornya. Setidaknya ia [istri Satterlee] dapat membuat akta kematian suaminya,” ujar Vitter.
Aligator tersebut berukuran jauh lebih besar dibandingkan yang biasa terdeteksi di wilayah tersebut. Biasanya, aligator di Louisiana berukuran 2 meter dengan berat yang tidak melebihi 136 kg.
ADVERTISEMENT
Namun, menurut Institut Konservasi Biologi dan Kebun Binatang Nasional Smithsonian, aligator jantan bisa tumbuh hingga mencapai berat 454 kg.